Jumat, 27 Desember 2013

LAPORAN DASAR-DASAR ILMU TANAH Penetapan Bobot Volume Tanah (BV) dan Total Ruang Pori Tanah (TRP)

LAPORAN
DASAR-DASAR ILMU TANAH
Penetapan Bobot Volume Tanah (BV) dan Total Ruang Pori Tanah (TRP)

Disusun Oleh :
Kelompok IV
                NAMA                                            NIM
    Sugi Nugroho                        D1A012011
       Supriyadi                            D1A012021
 Chairani Aprilia                      D1A012025
        Ainarni                              D1A012004
          Anggun Pratiwi Azwar               D1A012026

Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Asmadi Saad M.Si
Dr. Ir. Henny. H M.Si
Yulfita Farni S.P., M.Si

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI.A
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2013

JUDUL PRAKTIKUM: Penetapan Bulk Density dan TRP (Total Ruang Pori) Tanah
TUJUAN PRAKTIKUM:
1.      Untuk mengetahui Bulk Density tanah
2.      Untuk mengetahui jumlah TRP (Total Ruang Pori) yang ada ditanah
LANDASAN TEORI:
Tanah adalah produk transformasi mineral dan bahan organik yang terletak dipermukaan sampai kedalaman tertentu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor genetis dan lingkungan, yakni bahan induk, iklim, organisme hidup (mikro dan makro), topografi, dan waktu yang berjalan selama kurun waktu yang sangat panjang, yang dapat dibedakan dari cirri-ciri bahan induk asalnya baik secara fisik kimia, biologi, maupun morfologinya (Winarso, 2005).
Tanah adala lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esnsial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan, industri dan perkebunan.
Tanah juga merupakan alat produksi untuk menghasilkan produksi pertanian. Sebagai alat produksi tanah memiliki peranan-peranan yang mendorong berbagai kebutuhan diantaranya adalah sebagai alat produksi, maka peranannya yaitu sebagai tempat pertumbuhan tanaman, menyediakan unsur-unsur makanan, sumber air bagi tanaman, dan tempat peredaran udara. Tanah mempunyai ciri khas dan sifat-sifat yang berbeda-beda  antara tanah di suatu tempat dengan tempat yang lain. Sifat-sifat tanah itu meliputi fisika dan sifatkimia. Beberapa sifat fisika tanah antara lain tekstur, struktur dan kadar lengas tanah. Untuk sifat kimia menunjukkan sifat yang dipengaruhi oleh adanya unsur maupun senyawa yang terdapat di dalam tanah tersebut. Beberapa contoh sifat kimia yaitu reaksi tanah(pH), kadarbahan organik dan Kapasitas Pertukaran Kation (KPK).

Tanah terdiri dari 5 ( lima ) komponen yaitu bahan mineral, bahan organik, udara, air, dan jasad renik. Bahan penyusun tanah yakni bahan organik, bahan mineral, dan air merupakan satu kesatuan yang bercampur didalam tanah sehingga sulit dipisahkan satu sama lainnya ( Sitanala, 1980 ).

1.      Bulk Density
Bulk density (berat jenis suatu tanah) adalah besar massa tanah persatuan  volume, termasuk butiran padat dan ruang pori, umumnya dinyatakan dalam gr/cm3. Sedangkan bentuk density adalah berat suatu massa tanah persatuan volume tanpa pori-pori tanah dengan gr/cm3. Sampel tanah yang diambil untuk menentukan berat jenis pasir halus diambil dengan hati-hati dari dalam tanah. Demikian pula halnya dengan berat per satuan volumenya. Bulk density ditentukan dengan mengukur massa tanah di udara dan massa air. Sedangkan absorpsi air dalam tanah didrasi dengan selaput parafin (Pairunan,1985).
Tanah yang lepas dan berkumpul akan mempunyai berat persatuan volume yang mudah dan tanah yang lebih tinggi kerapatan massanya. Butiran-butiran pasir letaknya cenderung untuk erat satu sama lainnya. Kandungan bahan-bahan organik rendah dari tanah berpasir dan mempertinggi kerapatan massa, sebaliknya butir-butir tanah yang permukaannya halus, mempunyai letak yang tidak begitu erat satu sama lainnya. Hal ini akibat kenyataan bahwa permukaan tanah relatif berbutir-butir (Buckman dan Brandy, 1982).
Tanah-tanah organik memiliki nilai kerapatan isi yang sangat rendah di bandingkan dengan tanah mineral. Hal ini ditentukan atau tergantung dari sifat-sifat bahan organik yang menyusun tanah organik itu dan kandungan isi tanah itu berkisar antara 0,1 – 0,9 gr/cm3 (Hakim, 1986).
Tanah lebih padat mempunyai Bulk density yang lebih besar dari pada tanah mineral bagian atas mempunyai kandungan Bulk Density yang lebih rendah dibandingkan tanah dibawahnya. Bulk density di lapangan tersusun atas tanah-tanah mineral yang umumnya berkisar 1,0 -1,6 gr/cm3. Tanah organik memiliki nilai Bulk density yang lebih mudah, misalnya dapat mencapai 0,1 gr/cm3 – 0,9 gr/cm3  pada bahan organik. Bulk density atau kerapatan massa tanah banyak mempengaruhi sifat fisik tanah, seperti porositas, kekuatan, daya dukung, kemampuan tanah menyimpan air drainase, dll. Sifat fisik tanah ini banyak bersangkutan dengan penggunaan tanah dalam berbagai keadaan (Hardjowigeno, 2003).
Massa jenis padatan tanah adalah perbandingan antara massa kepadatan terhadap volume padatannya sendiri. Pengukuran dilakukan selama 24 jam dengan suhu mutlak 105oC atau antara 100 -110oC. Persyaratan suhu dan waktu serta kadar air tanah dinggap nol dan mutlak tidak akan berubah. Bulk density pada lapisan A tanah-tanah mineral umumnya berkisar antara 1,2 – 1,6 gram/cm3. Tanah organik mempunyai Bulk density yang rendah hanya dapat mencapai 0,1 gram/cm3 pada bahan organiknya. Bulk density penting bagi kebutuhan pupuk atau pada tiap hektar  tanah yang dipengaruhi tanah perhektar. Kerapatan massa pada berbagai horizon pada tanah lempung memperlihatkan bahwa horizon C (bahan induk) merupakan lapisan terpadat mempunyai kerapatan massa 1,7 gram/cm3. pembentukan struktur selama perkembangan tanah menyebabkan horizon-horizon dibagian atas mempunyai kerapatan massa lebih rendah dibandingkan bahan induk aslinya (Foth, 1989).

Faktor-faktor yang mempengaruhi bulk density
Bulk density dipengaruhi oleh padatan tanah, pori-pori tanah,  struktur, tekstur, ketersediaan bahan organik, serta pengolahan tanah sehingga dapat dengan cepat berubah akibat pengolahan tanah dan praktek budidaya (Hardjowigeno, 2003). Bahan organik lebih ringan daripada bahan mineral. Disamping itu bahan organik akan memperbesar pori tanah. Nilai Bulk density akan lebih rendah bahan organik penyusun tanah tinggi karena bahan organik dapat memperkecil berat (S) tanah dan dapat memperbesar porositas tanah serta memiliki berat yang kecil dibanding dengan bahan mineral. Tanah dengan nilai bulk density yang kecil baik untuk lahan pertanian sebab Bulk density yang kecil bahan organik yang dikandungnya akan semakin besar sehingga akan menyebabkan aerasi dalam tanah tersebut menjadi lebih baik. Tanah yang memiliki Bulk density tinggi atau besar mempunyai kandungan bahan mineral yang banyak, namun porositasnya rendah karena semakin tinggi nilai Bulk densitynya maka porositasnya akan berkurang (Pairunan, 1985).
Selain itu faktor lain yang mempengaruhi nilai bulk density adalah struktur tanah, dimana tanah yang memiliki struktur yang halus maka meiliki nilai bulk density yang rendah. Semakin masuk ke dalam profil tanah, kerapatan massa tanah semakin naik. Tampaknya ini akibat dari kandungan bahan organik yang rendah dan penimbunan alat serta pemadatan yang disebabkan oleh berat lapisan atasnya (Sutedjo, 1987).
2.      Porositas Tanah
Porositas adalah proporsi ruang pori total (ruang kosong) tang terdapat dalam satuan volume tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara, sehingga merupakan indikator kondisi drainase dan aerasi tanah. Porositas dapat ditentukan melalui 2 cara, yaitu menghitung selisih bobot tanah jenuh dengan bobot tanah kering dan menghitung ukuran volume tanah yang ditempati bahan padat.
Komposisi pori-pori tanah ideal terbentuk dari kombinasi fraksi debu, pasir, dan lempung. Porositas itu sendiri mencerminkan tingkat kesarangan untuk dilalui aliran masa air (permeabilitas, jarak per waktu) atau kecepatan aliran air untuk melewati masa tanah (perkolasi, waktu per jarak). Kedua indikator ini ditentukan oleh semacam pipa berukuran non kapiler (yang terbentuk dari pori-pori makro dan meso yang berhubungan secara kontinu) di dalam tanah. Hal tersebut menekankan bahwa tanah permukaan yang berpasir memiliki porositas lebih kecil daripada tanah liat. Sebab tanah pasir memiliki ruang pori total yang mungkin rendah tetapi mempinyai proporsi yang besar yang disusun oleh komposisi pori-pori yang besar yang efisien dalam pergerakan udara dan airnya.
Ini berarti karena prosentase volume yang terisi pori-pori kecil pada tanah pasir menyebabkan kapasitas menahan air nya rendah. Maka tanah-tanah yang memiliki tekstur halus, memiliki ruang pori lebih banyak dan disusun oleh pori-pori kecil karena proporsinya relatif besar.
 Faktor Yang Mempengaruhi Bulk Density (BD) Dan Partikel Density (PD) Tanah
Kerapatan partikel (Bulk Density) merupakan berat partikel persatuan volume tanah beserta porinya. Kisaran kerapatan limbat tanah berfariasi cukup lebar tergantung ruang pori dan tekstur tanahnya. Bahan organik mineral juga mempengaruhi kerapatan limbat. Bahan organik ini berperan dalam pengembangan struktur. Semakin tinggi kandungan bahan organiknya semakin berkembang struktur tanah yang dapat mengakibatkan bongkah semakin kecil (Hartati,2001).


Ada beberapa factor yang mempengaruhi BD dan PD tanah.
-          Tekstur
Tekstur tanah dapat diartikan sebagai penampilan visual suatu tanah berdasarkan komposisi kualitatif dari ukuran butiran tanah dalam suatu massa tanah tertentu. Tekstur tanah menunjukan komposisi partikel penyusun tanah (Hanafiah,2005)
-          Bahan Organik
Bahan organik biasanya berasal dari proses pelapukan batuan. Bahan organik komposisinya didalam taha memang sedikit yaitu berkisar 3-5% tapi pengaruhnya sangat besar terhadap perubahan sifat-sifat tanah. Bahan organik dalam tanah terdiri atas bahan organik kasar dan bahan organik halus (Hanafiah,2005)
-          Struktur
Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil alami dari tanah, akibat melekatnya butir-butir primer tanah satu sama lain. Satu unit struktur disebut ped (terbentuk karena prose salami ). Clod juga merupakan unit gumpalan tanah teatpi terbentuknya bukan karena proses alami (misanya karena pencangkulan tusukan pisau dan sebagainya) (hanafiah,2005).

 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persen (%) Pori
Ruang pori merupakan bagian volume tanah yang ditempati oleh air dan udara, keseimbangan antara udara dan air yang menempati ruang pori ditentukan oleh ukuran pori.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi % pori
-          Kandunan bahan organik
-          Struktur tanah
-          Tekstur tanah
Porositas tanah tinggi kalau bahan organik tinggi tanah-tanh dengan struktur granuler atau remah,mempunyai porositas yang lebih tinggi dari pada tanah-tanah dengan struktur massive (pejal).tanah denag tkstur pasir banyak mempunyai pori-pori makro sehingga sulit menahan air.(Hardjowigeno,1987).

WAKTU DAN TEMPAT
Pratikum pengambilan sampel tanah dilakukan pada hari Selasa, tanggal 29 Oktober 2013, pukul 08.00 sampai selesai di Lahan Percobaan Universitas Jambi dan pengukuran sampel tanah serta pengamatan dilakukan di Lab. Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Jambi.
ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam pratikum ini adalah:
1.      Contoh tanah untuh (contoh daam ruang sampel)
2.      Timbangan
3.      Oven
4.      Eksikator
5.      Penggaris / Jangka Sorong
CARA KERJA
1.      Contoh tanah sampel untuh ditimbang yang ada di dalam ring sampel = Berat Tanah Basah + Berat Ring Sampel
2.      Ring sampel yang telah ditimbang beratnya dimasukkan kedalam oven dan dikeringkan dengan suhu 105ºC dengan 1 x 24jam
3.      Setelah di oven, ring sampel dikeluarkan contoh tanah dari oven, kemudian didinginkan sejenak, setalah itu timbang Berat Tanah Basah + Berat Ring Sampel
4.      Setelah ditimbang, tanah yang ada didalam ring sampel dikeluarkan, kemudian cuci ring sampel dan dikeringkan
5.      Setelah itu timbang berat ring dan ukur tinggi, diameter, dan kedalaman ring




HASIL DAN PEMBAHASAN
1.      Hasil
a.      Tabel hasil pengukuran
Ring
Ke
BTB
(gr)
BTK
(gr)
BR
(gr)
DDR (cm)
TR
(cm)
πr2t
(cm3)
1
119.4
104.2
118.0
4.41
5.01
76.4
2
140.4
113.7
122.7
4.39
5.07
76.7
3
132.7
104.6
118.8
4.40
5.03
76.4
4
137.3
111.3
119.4
4.45
5.03
78.1
5
120.6
107.1
118.1
4.35
5.01
74.4
6
120.7
108.8
119.6
4.36
5.08
75.8
Ket         BTB    : Berat Tanah Basah
BTK    : Berat Tanah Kering
BR       : Berat Ring
DDR   : Diameter Dalam Ring
TR       : Tinggi Ring
πr2t      : Volume Total
BJ tanah mineral : 2.65

b.      Berat Volume Tanah (BV)
Ulangan 1
BV1      =         Massa Padatan               =                            BTK1
                                    Volume Tanah                        πr2t
                         =               104.2
                                           76.4
                         =         1.36 g/cm3
Ulangan 2
BV2      =         Massa Padatan                   =             BTK2
                                    Volume Tanah                       πr2t
                         =               113.7
                                           76.7
                         =         1.48 g/cm3

Ulangan 3
BV3      =         Massa Padatan                =              BTK3
                                    Volume Tanah                      πr2t
                         =               104.6
                                          76.4
                         =         1.36 g/cm3
Ulangan 4
BV4      =         Massa Padatan              =                BTK4
                                    Volume Tanah                      πr2t
                         =              111.3
                                          78.1
                         =         1.42 g/cm3
Ulangan 5
BV5      =         Massa Padatan              =                  BTK5
                                    Volume Tanah                      πr2t
                         =                107.1
                                           74.4
                         =         1.43 g/cm3
Ulangan 6
BV6      =         Massa Padatan             =                 BTK6
                                    Volume Tanah                     πr2t
                         =              108.8
                                         75.8
                         =         1.43 g/cm3
BV Rata-rata
 =  BV1+BV2+BV3+BV4+BV5+BV6
                           Banyak Ulangan        
= 1.36 +1.48 +1.36 +1.42 +1.43 +1.43            = 1.41 g/cm3
                 6          
c.       Total Ruang Pori (TRP)
Ulangan 1
TRP1    =          (1 – BV1)         x    100%
                                         BJ
                        =          (1 – 1.36)         x    100%
                2.65
=          48.7 %

Ulangan 2
TRP2    =          (1 – BV2)         x    100%
                                         BJ
                        =          (1 – 1.48)         x    100%
                2.65
=          44.1 %
Ulangan 3
TRP3    =          (1 – BV3)         x    100%
                                         BJ
                        =          (1 – 1.36)         x    100%
               2.65
=          48.6 %
Ulangan 4
TRP4    =          (1 – BV1)         x    100%
                                         BJ
                        =          (1 – 1.42)         x    100%
               2.65
=          46.4  %
Ulangan 5
TRP5    =          (1 – BV1)         x    100%
                                         BJ
                        =          (1 – 1.43)         x    100%
               2.65
=          46  %
Ulangan 6
TRP6    =          (1 – BV1)         x    100%
                                         BJ
                        =          (1 – 1.43)         x    100%
               2.65
=          46 %
TRP Rata-rata
                        TRP1+ TRP2+ TRP3+ TRP4+ TRP5+ TRP6
                                            Banyak Ulangan
                        = (48.7+44.1+48.6+46.4+46+46) %
                                                   6
= 46.6  %
d.      Kadar Air Kering Mutlak
Ulangan 1
KA1     =      (BTB1 – BTK1)    x    100%
                                      BTK1
                        =      (119.4 – 104.2)    x    100%
              104.2
=          12.7 %
Ulangan 2
KA2     =      (BTB2 – BTK2)    x    100%
                                       BTK2
                        =      (140.4 – 113.7)    x    100%
             113.7
=          23.4 %
Ulangan 3
KA3     =      (BTB3 – BTK3)    x    100%
                                      BTK3
                        =      (132.7 – 104.6)    x    100%
               104.6
=          26.8 %
Ulangan 4
KA4     =      (BTB4 – BTK4)    x    100%
                                      BTK4
                        =      (137.3 – 111.3)    x    100%
               111.3
=          23.3 %
Ulangan 5
KA5     =      (BTB5 – BTK5)    x    100%
                                       BTK5
                        =      (120.6 – 107.1)    x    100%
               107.1
=          12.6 %
Ulangan 6      
KA6     =      (BTB6 – BTK6)    x    100%
                                      BTK6
                        =      (120.7 – 108.8)    x    100%
               108.8
=          10.9 %

Kadar Air Kering Mutlak Rata rata
KA1+ KA 2+ KA 3+ KA 4+ KA 5+ KA 6
                               Banyak Ulangan
            = (12.7+23.4+26.8+23.3+12.6+10.9) %
                                           6
= 18.2 %

e.       Berat Tanah 1 Ha
Diket :
Tebal tanah      : 20 cm
BV rata-rata    : 1.41 g/cm3
1 ha                 : 100 m x 100 m
: 10.000 m2
: 100.000.000 cm2
Volume tanah sedalam 20 cm
                                    : Luas x tebal tanah
                                    : 100.000.000 cmx 20 cm 2
                                                : 2.000.000.000 cm3
Berat tanah      : 1.41 x 2.000.000.000 gram
                                    : 2.820.000.000 gram
                                    : 2.820.000 kg












2.      Pembahasan
Bulk density (berat jenis suatu tanah) adalah besar massa tanah persatuan  volume, termasuk butiran padat dan ruang pori, umumnya dinyatakan dalam gr/cm3. Bulk density dipengaruhi oleh padatan tanah, pori-pori tanah,  struktur, tekstur, ketersediaan bahan organik, serta pengolahan tanah sehingga dapat dengan cepat berubah akibat pengolahan tanah dan praktek budidaya. Pada umumnya  Bulk Density berkisar antara 1.1-1.6 g/cc. beberapa jenis tanah bulk density kurang dari 0.90 g/cc misalnya tanah andisol, bahkan ada yang kurang dari 0.10 g/cc misalnya tanah gambut.
Dari percobaan yang telah di lakukan tentang Bulk Density yang di ambil dari sampel tanah di kebun percobaan unja sebanyak enam kali ulangan di dapatkan besar bulk density rata-ratanya adalah 1.41 g/cm3.  Ini menunjukkan bahwa sampel tanah yang di ambil merupakan sampel tanah mineral. Bulk density sebesar 1.41 g/cm3 sudah termasuk tinggi untuk tanah mineral. Hasil yang di dapatkan ini sesuai dengan pengolahan tanah yang terjadi di kebun sampel, kebun ini telah lama tidak di gunakan dengan pengolahan tanah yang baik sehingga kepadatan tanah yang ada cukup tinggi.
Hasil perhitungan mengenai TRP (Total Ruang Pori) yang telah di lakukan di dapatkan sebesar 46.4 %. Ini menunjukkan bahwa tingkat Total Ruang Pori dalam kategori sedang untuk tanah mineral. Dengan Total Ruang Pori sebesar 46.4 %. Dapat di katakan kemapuan tanah untuk menahan air cukup baik, dimana tanah ini mempunyai jumlah pori-pori lebih tinggi dari tanah pasir. Porositas tanah tinggi jika kandungan bahan organic juga tinggi. Tanah dengan struktur granular atau remah, mempunyai porositas yang lebih tinggi dari pada tanah tanah dengan struktur massive atau pejal. Ini sesuai dengan hasil percbaan dimana tanah yang di ambil berstruktur granular atau remah.
Kadar air tanah adalah jumlah air yang bila dipanaskan dengan oven yang bersuhu 105oC hingga diperoleh berat tanah kering yang tetap. Dua fungsi yang saling berkaitan dalam penyediaan air bagi tanaman yaitu memperoleh air dalam tanah dan pengaliran air yang disimpan ke akar-akar tanaman. Jumlah air yang diperoleh tanah sebagian bergantung pada kemampuan tanah yang menyerap air cepat dan meneruskan air yang diterima dipermukaan tanah ke bawah. Akan tetapi jumlah ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor luar seperti jumlah curah hujan tahunan dan sebaran hujan sepanjang tahun (Sosiawan, 2010). Pada pengamatan menghitung kadar air kering mutlak pada tanah exisol yang dilakukan 6 kali pengulangan, didapatkan hasil yaitu 18,2 %.

KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa:
1.      Bulk density (berat jenis suatu tanah) adalah besar massa tanah persatuan  volume, termasuk butiran padat dan ruang pori, umumnya dinyatakan dalam gr/cm3.
2.      Dari percobaan yang telah di lakukan tentang Bulk Density yang di ambil dari sampel tanah di kebun percobaan unja sebanyak enam kali ulangan di dapatkan besar bulk density rata-ratanya adalah 1.41 g/cm3.
3.      Hasil perhitungan mengenai TRP (Total Ruang Pori) yang telah di lakukan di dapatkan sebesar 46.4 %. Ini menunjukkan bahwa tingkat Total Ruang Pori dalam kategori sedang untuk tanah mineral.
4.      Kadar air tanah merupakan perbandingan berat air yang tergantung dalam tanah dengan berat kering tanah
  1. Pada pengamatan menghitung kadar air kering mutlak pada tanah exisol yang dilakukan 6 kali pengulangan, didapatkan hasil yaitu 18,2 %.













DAFTAR PUSTAKA

  1. Abramely. 2013. LAPORAN PRAKTIKUM DDITPENGAMBILAN CONTOH TANAH KADAR AIR LAPANG,KADAR AIR JENUH, BULK DENSITY DAN pH TANAH. Diunduh pada http://abrarmely.blogspot.com/2013/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html, diakses tanggal 18 November 2013
  2. Hardjowigeno, Sarwono. 2010. Ilmu Tanah: Jakarta
  3. Kartika Sari, Dnov .2011. Laporan tanah. Diunduh pada http://dnovkartikasari.blogspot.com/2011/05/laporan-tanah.html, diakses pada tanggal 17 November 2013, pukul 06.30 WIB
  4. Subakti, Ria. 2013. Laporan Bulk Density lengkap. Diunduh pada  http://riasubakti.blogspot.com/2013/03/laporan-bulk-density-lengkap-bram.html, diakses pada tanggal 17 November 2013, pukul 06.40
  5. Tanggahma, Hariyati. 2013. Laporan Lengkap Porositas. Diunduh pada http://hariyatitanggahma.blogspot.com/2013/02/laporan-lengkap-porositas.html, diakses pada tanggal 17 November 2013, pukul 06.59
  6. Zulkifli. 2012. Laporan Bulk Density. Diunduh pada http://zulkifli-2405.blogspot.com/2012/01/laporan-bulk-density.html, diakses pada tanggal 17 November 2013, pukul 06.35 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar