LAPORAN
DASAR-DASAR ILMU
TANAH
Penetapan Bobot
Volume Tanah (BV) dan Total Ruang Pori Tanah (TRP)

Disusun Oleh :
Kelompok IV
NAMA NIM
Sugi
Nugroho D1A012011
Supriyadi
D1A012021
Chairani
Aprilia D1A012025
Ainarni
D1A012004
Anggun Pratiwi Azwar D1A012026
Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Asmadi
Saad M.Si
Dr. Ir. Henny. H
M.Si
Yulfita Farni
S.P., M.Si
PROGRAM STUDI
AGROEKOTEKNOLOGI.A
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2013
JUDUL PRAKTIKUM:
Penetapan Bulk Density dan TRP (Total Ruang Pori) Tanah
TUJUAN
PRAKTIKUM:
1. Untuk mengetahui Bulk Density tanah
2. Untuk mengetahui jumlah TRP (Total Ruang Pori) yang
ada ditanah
LANDASAN
TEORI:
Tanah adalah produk transformasi
mineral dan bahan organik yang terletak dipermukaan sampai kedalaman tertentu
yang dipengaruhi oleh faktor-faktor genetis dan lingkungan, yakni bahan induk,
iklim, organisme hidup (mikro dan makro), topografi, dan waktu yang berjalan
selama kurun waktu yang sangat panjang, yang dapat dibedakan dari cirri-ciri
bahan induk asalnya baik secara fisik kimia, biologi, maupun morfologinya
(Winarso, 2005).
Tanah adala lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai
tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan
menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan
penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan
unsur-unsur esnsial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan
secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi
aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh,
proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang
produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman
pangan, tanaman obat-obatan, industri dan perkebunan.
Tanah juga merupakan alat produksi untuk menghasilkan
produksi pertanian. Sebagai alat produksi tanah memiliki peranan-peranan yang
mendorong berbagai kebutuhan diantaranya adalah sebagai alat produksi, maka
peranannya yaitu sebagai tempat pertumbuhan tanaman, menyediakan unsur-unsur makanan,
sumber air bagi tanaman, dan tempat peredaran udara. Tanah mempunyai ciri khas
dan sifat-sifat yang berbeda-beda antara
tanah di suatu tempat dengan tempat yang lain. Sifat-sifat tanah itu meliputi
fisika dan sifatkimia. Beberapa sifat fisika tanah antara lain tekstur,
struktur dan kadar lengas tanah. Untuk sifat kimia menunjukkan sifat yang
dipengaruhi oleh adanya unsur maupun senyawa yang terdapat di dalam tanah
tersebut. Beberapa contoh sifat kimia yaitu reaksi tanah(pH), kadarbahan
organik dan Kapasitas Pertukaran Kation (KPK).
Tanah
terdiri dari 5 ( lima ) komponen yaitu bahan mineral, bahan organik, udara,
air, dan jasad renik. Bahan penyusun tanah yakni bahan organik, bahan mineral,
dan air merupakan satu kesatuan yang bercampur didalam tanah sehingga sulit
dipisahkan satu sama lainnya ( Sitanala, 1980 ).
1. Bulk Density
Bulk density (berat jenis suatu tanah) adalah besar massa tanah
persatuan volume, termasuk butiran padat dan ruang pori, umumnya
dinyatakan dalam gr/cm3. Sedangkan bentuk density adalah
berat suatu massa tanah persatuan volume tanpa pori-pori tanah dengan gr/cm3.
Sampel tanah yang diambil untuk menentukan berat jenis pasir halus diambil dengan
hati-hati dari dalam tanah. Demikian pula halnya dengan berat per satuan
volumenya. Bulk density ditentukan dengan mengukur massa tanah di udara dan
massa air. Sedangkan absorpsi air dalam tanah didrasi dengan selaput parafin
(Pairunan,1985).
Tanah yang lepas dan berkumpul akan mempunyai berat
persatuan volume yang mudah dan tanah yang lebih tinggi kerapatan massanya.
Butiran-butiran pasir letaknya cenderung untuk erat satu sama lainnya.
Kandungan bahan-bahan organik rendah dari tanah berpasir dan mempertinggi
kerapatan massa, sebaliknya butir-butir tanah yang permukaannya halus,
mempunyai letak yang tidak begitu erat satu sama lainnya. Hal ini akibat
kenyataan bahwa permukaan tanah relatif berbutir-butir (Buckman dan Brandy,
1982).
Tanah-tanah organik memiliki nilai kerapatan isi yang
sangat rendah di bandingkan dengan tanah mineral. Hal ini ditentukan atau
tergantung dari sifat-sifat bahan organik yang menyusun tanah organik itu dan
kandungan isi tanah itu berkisar antara 0,1 – 0,9 gr/cm3 (Hakim,
1986).
Tanah lebih padat mempunyai Bulk density yang lebih
besar dari pada tanah mineral bagian atas mempunyai kandungan Bulk Density yang
lebih rendah dibandingkan tanah dibawahnya. Bulk density di lapangan tersusun
atas tanah-tanah mineral yang umumnya berkisar 1,0 -1,6 gr/cm3.
Tanah organik memiliki nilai Bulk density yang lebih mudah, misalnya dapat
mencapai 0,1 gr/cm3 – 0,9 gr/cm3 pada
bahan organik. Bulk density atau kerapatan massa tanah banyak mempengaruhi
sifat fisik tanah, seperti porositas, kekuatan, daya dukung, kemampuan tanah
menyimpan air drainase, dll. Sifat fisik tanah ini banyak bersangkutan dengan
penggunaan tanah dalam berbagai keadaan (Hardjowigeno, 2003).
Massa jenis padatan tanah adalah perbandingan antara
massa kepadatan terhadap volume padatannya sendiri. Pengukuran dilakukan selama
24 jam dengan suhu mutlak 105oC atau antara 100 -110oC.
Persyaratan suhu dan waktu serta kadar air tanah dinggap nol dan mutlak tidak
akan berubah. Bulk density pada lapisan A tanah-tanah mineral umumnya berkisar
antara 1,2 – 1,6 gram/cm3. Tanah organik mempunyai Bulk density yang
rendah hanya dapat mencapai 0,1 gram/cm3 pada bahan organiknya. Bulk
density penting bagi kebutuhan pupuk atau pada tiap hektar tanah yang
dipengaruhi tanah perhektar. Kerapatan massa pada berbagai horizon pada tanah
lempung memperlihatkan bahwa horizon C (bahan induk) merupakan lapisan terpadat
mempunyai kerapatan massa 1,7 gram/cm3. pembentukan struktur selama
perkembangan tanah menyebabkan horizon-horizon dibagian atas mempunyai kerapatan
massa lebih rendah dibandingkan bahan induk aslinya (Foth, 1989).
Faktor-faktor
yang mempengaruhi bulk density
Bulk density
dipengaruhi oleh padatan tanah, pori-pori tanah, struktur,
tekstur, ketersediaan bahan organik, serta pengolahan tanah sehingga dapat
dengan cepat berubah akibat pengolahan tanah dan praktek budidaya
(Hardjowigeno, 2003). Bahan organik lebih ringan daripada bahan mineral.
Disamping itu bahan organik akan memperbesar pori tanah. Nilai Bulk density
akan lebih rendah bahan organik penyusun tanah tinggi karena bahan organik
dapat memperkecil berat (S) tanah dan dapat memperbesar porositas tanah serta
memiliki berat yang kecil dibanding dengan bahan mineral. Tanah dengan nilai
bulk density yang kecil baik untuk lahan pertanian sebab Bulk density yang
kecil bahan organik yang dikandungnya akan semakin besar sehingga akan
menyebabkan aerasi dalam tanah tersebut menjadi lebih baik. Tanah yang memiliki
Bulk density tinggi atau besar mempunyai kandungan bahan mineral yang banyak,
namun porositasnya rendah karena semakin tinggi nilai Bulk densitynya maka
porositasnya akan berkurang (Pairunan, 1985).
Selain itu
faktor lain yang mempengaruhi nilai bulk density adalah struktur tanah, dimana
tanah yang memiliki struktur yang halus maka meiliki nilai bulk density yang
rendah. Semakin masuk ke dalam profil tanah, kerapatan massa tanah semakin
naik. Tampaknya ini akibat dari kandungan bahan organik yang rendah dan
penimbunan alat serta pemadatan yang disebabkan oleh berat lapisan atasnya
(Sutedjo, 1987).
2. Porositas Tanah
Porositas adalah
proporsi ruang pori total (ruang kosong) tang terdapat dalam satuan volume
tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara, sehingga merupakan indikator
kondisi drainase dan aerasi tanah. Porositas dapat ditentukan melalui 2 cara,
yaitu menghitung selisih bobot tanah jenuh dengan bobot tanah kering dan
menghitung ukuran volume tanah yang ditempati bahan padat.
Komposisi pori-pori
tanah ideal terbentuk dari kombinasi fraksi debu, pasir, dan lempung. Porositas
itu sendiri mencerminkan tingkat kesarangan untuk dilalui aliran masa air
(permeabilitas, jarak per waktu) atau kecepatan aliran air untuk melewati masa
tanah (perkolasi, waktu per jarak). Kedua indikator ini ditentukan oleh semacam
pipa berukuran non kapiler (yang terbentuk dari pori-pori makro dan meso yang
berhubungan secara kontinu) di dalam tanah. Hal tersebut menekankan bahwa tanah
permukaan yang berpasir memiliki porositas lebih kecil daripada tanah liat.
Sebab tanah pasir memiliki ruang pori total yang mungkin rendah tetapi
mempinyai proporsi yang besar yang disusun oleh komposisi pori-pori yang besar
yang efisien dalam pergerakan udara dan airnya.
Ini berarti karena prosentase volume yang terisi
pori-pori kecil pada tanah pasir menyebabkan kapasitas menahan air nya rendah.
Maka tanah-tanah yang memiliki tekstur halus, memiliki ruang pori lebih banyak
dan disusun oleh pori-pori kecil karena proporsinya relatif besar.
Faktor Yang
Mempengaruhi Bulk Density (BD) Dan Partikel Density (PD) Tanah
Kerapatan partikel (Bulk Density) merupakan berat partikel persatuan volume
tanah beserta porinya. Kisaran kerapatan limbat tanah berfariasi cukup lebar
tergantung ruang pori dan tekstur tanahnya. Bahan organik mineral juga
mempengaruhi kerapatan limbat. Bahan organik ini berperan dalam pengembangan
struktur. Semakin tinggi kandungan bahan organiknya semakin berkembang struktur
tanah yang dapat mengakibatkan bongkah semakin kecil (Hartati,2001).
Ada beberapa factor yang mempengaruhi BD dan PD tanah.
-
Tekstur
Tekstur tanah dapat diartikan sebagai penampilan visual suatu tanah
berdasarkan komposisi kualitatif dari ukuran butiran tanah dalam suatu massa
tanah tertentu. Tekstur tanah menunjukan komposisi partikel penyusun tanah
(Hanafiah,2005)
-
Bahan Organik
Bahan organik biasanya berasal dari proses pelapukan batuan. Bahan organik
komposisinya didalam taha memang sedikit yaitu berkisar 3-5% tapi pengaruhnya
sangat besar terhadap perubahan sifat-sifat tanah. Bahan organik dalam tanah
terdiri atas bahan organik kasar dan bahan organik halus (Hanafiah,2005)
-
Struktur
Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil alami dari tanah, akibat
melekatnya butir-butir primer tanah satu sama lain. Satu unit struktur disebut
ped (terbentuk karena prose salami ). Clod juga merupakan unit gumpalan tanah
teatpi terbentuknya bukan karena proses alami (misanya karena pencangkulan
tusukan pisau dan sebagainya) (hanafiah,2005).
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Persen (%) Pori
Ruang pori merupakan bagian volume tanah yang
ditempati oleh air dan udara, keseimbangan antara udara dan air yang menempati
ruang pori ditentukan oleh ukuran pori.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi % pori
-
Kandunan
bahan organik
-
Struktur
tanah
-
Tekstur tanah
Porositas tanah tinggi kalau bahan organik tinggi
tanah-tanh dengan struktur granuler atau remah,mempunyai porositas yang lebih
tinggi dari pada tanah-tanah dengan struktur massive (pejal).tanah denag tkstur
pasir banyak mempunyai pori-pori makro sehingga sulit menahan
air.(Hardjowigeno,1987).
WAKTU DAN TEMPAT
Pratikum pengambilan sampel tanah
dilakukan pada hari Selasa, tanggal 29 Oktober 2013, pukul 08.00 sampai selesai
di Lahan Percobaan Universitas Jambi dan pengukuran sampel tanah serta
pengamatan dilakukan di Lab. Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Jambi.
ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam pratikum ini
adalah:
1. Contoh tanah
untuh (contoh daam ruang sampel)
2.
Timbangan
3.
Oven
4.
Eksikator
5.
Penggaris / Jangka Sorong
CARA KERJA
1.
Contoh tanah sampel untuh ditimbang yang ada di dalam
ring sampel = Berat Tanah Basah + Berat Ring Sampel
2.
Ring sampel yang telah ditimbang beratnya dimasukkan
kedalam oven dan dikeringkan dengan suhu 105ºC dengan 1 x 24jam
3.
Setelah di oven, ring sampel dikeluarkan contoh tanah
dari oven, kemudian didinginkan sejenak, setalah itu timbang Berat Tanah Basah
+ Berat Ring Sampel
4.
Setelah ditimbang, tanah yang ada didalam ring sampel
dikeluarkan, kemudian cuci ring sampel dan dikeringkan
5.
Setelah itu timbang berat ring dan ukur tinggi,
diameter, dan kedalaman ring
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
Hasil
a. Tabel hasil pengukuran
Ring
Ke
|
BTB
(gr)
|
BTK
(gr)
|
BR
(gr)
|
DDR (cm)
|
TR
(cm)
|
πr2t
(cm3)
|
1
|
119.4
|
104.2
|
118.0
|
4.41
|
5.01
|
76.4
|
2
|
140.4
|
113.7
|
122.7
|
4.39
|
5.07
|
76.7
|
3
|
132.7
|
104.6
|
118.8
|
4.40
|
5.03
|
76.4
|
4
|
137.3
|
111.3
|
119.4
|
4.45
|
5.03
|
78.1
|
5
|
120.6
|
107.1
|
118.1
|
4.35
|
5.01
|
74.4
|
6
|
120.7
|
108.8
|
119.6
|
4.36
|
5.08
|
75.8
|
Ket BTB : Berat Tanah Basah
BTK : Berat Tanah Kering
BR : Berat Ring
DDR : Diameter Dalam Ring
TR : Tinggi Ring
πr2t : Volume Total
BJ tanah
mineral : 2.65
b. Berat Volume Tanah (BV)
Ulangan 1


Volume Tanah πr2t

76.4
= 1.36 g/cm3
Ulangan
2


Volume Tanah πr2t

76.7
= 1.48 g/cm3
Ulangan
3


Volume Tanah πr2t
= 104.6

= 1.36 g/cm3
Ulangan
4


Volume Tanah πr2t
= 111.3

= 1.42 g/cm3
Ulangan
5


Volume Tanah πr2t

74.4
= 1.43 g/cm3
Ulangan
6


Volume Tanah πr2t
= 108.8

= 1.43 g/cm3
BV
Rata-rata
= BV1+BV2+BV3+BV4+BV5+BV6


6
c.
Total Ruang Pori (TRP)
Ulangan
1

BJ

2.65
= 48.7
%
Ulangan
2
TRP2 = (1 – BV2) x
100%


2.65
= 44.1
%
Ulangan
3

BJ

2.65
= 48.6
%
Ulangan
4

BJ

2.65
= 46.4
%
Ulangan
5

BJ

2.65
= 46 %
Ulangan
6
TRP6 = (1 – BV1) x
100%


2.65
= 46 %
TRP
Rata-rata

Banyak
Ulangan

6
= 46.6 %
d. Kadar Air Kering Mutlak
Ulangan
1

BTK1

104.2
= 12.7
%
Ulangan
2

BTK2

113.7
= 23.4
%
Ulangan
3

BTK3

104.6
= 26.8
%
Ulangan
4
KA4 = (BTB4 – BTK4) x
100%


111.3
= 23.3
%
Ulangan
5
KA5 = (BTB5 – BTK5) x
100%


107.1
= 12.6
%
Ulangan
6
KA6 = (BTB6 – BTK6) x
100%


108.8
= 10.9
%
Kadar Air Kering Mutlak Rata rata

Banyak Ulangan

6
= 18.2 %
e. Berat Tanah 1 Ha
Diket :
Tebal tanah : 20 cm
BV rata-rata : 1.41 g/cm3
1 ha : 100 m x 100 m
: 10.000 m2
: 100.000.000 cm2
Volume tanah sedalam 20 cm
: Luas x
tebal tanah
:
100.000.000 cm2 x 20
cm 2
:
2.000.000.000 cm3
Berat tanah : 1.41 x 2.000.000.000 gram
:
2.820.000.000 gram
:
2.820.000 kg
2.
Pembahasan
Bulk density
(berat jenis suatu tanah) adalah besar massa tanah persatuan volume,
termasuk butiran padat dan ruang pori, umumnya dinyatakan dalam gr/cm3.
Bulk density dipengaruhi oleh padatan tanah, pori-pori
tanah, struktur, tekstur, ketersediaan bahan organik, serta pengolahan
tanah sehingga dapat dengan cepat berubah akibat pengolahan tanah dan praktek
budidaya. Pada umumnya Bulk Density
berkisar antara 1.1-1.6 g/cc. beberapa jenis tanah bulk density kurang dari
0.90 g/cc misalnya tanah andisol, bahkan ada yang kurang dari 0.10 g/cc
misalnya tanah gambut.
Dari
percobaan yang telah di lakukan tentang Bulk Density yang di ambil dari sampel
tanah di kebun percobaan unja sebanyak enam kali ulangan di dapatkan besar bulk
density rata-ratanya adalah 1.41 g/cm3. Ini menunjukkan bahwa sampel tanah yang di
ambil merupakan sampel tanah mineral. Bulk density sebesar 1.41 g/cm3 sudah
termasuk tinggi untuk tanah mineral. Hasil yang di dapatkan ini sesuai dengan pengolahan
tanah yang terjadi di kebun sampel, kebun ini telah lama tidak di gunakan
dengan pengolahan tanah yang baik sehingga kepadatan tanah yang ada cukup
tinggi.
Hasil perhitungan mengenai TRP (Total Ruang Pori)
yang telah di lakukan di dapatkan sebesar 46.4 %. Ini menunjukkan bahwa tingkat
Total Ruang Pori dalam kategori sedang untuk tanah mineral. Dengan Total Ruang
Pori sebesar 46.4 %. Dapat di katakan kemapuan tanah untuk menahan air cukup
baik, dimana tanah ini mempunyai jumlah pori-pori lebih tinggi dari tanah
pasir. Porositas tanah tinggi jika kandungan bahan organic juga tinggi. Tanah
dengan struktur granular atau remah, mempunyai porositas yang lebih tinggi dari
pada tanah tanah dengan struktur massive atau pejal. Ini sesuai dengan hasil
percbaan dimana tanah yang di ambil berstruktur granular atau remah.
Kadar air tanah
adalah jumlah air yang bila dipanaskan dengan oven yang bersuhu 105oC
hingga diperoleh berat tanah kering yang tetap. Dua fungsi yang saling
berkaitan dalam penyediaan air bagi tanaman yaitu memperoleh air dalam tanah
dan pengaliran air yang disimpan ke akar-akar tanaman. Jumlah air yang
diperoleh tanah sebagian bergantung pada kemampuan tanah yang menyerap air
cepat dan meneruskan air yang diterima dipermukaan tanah ke bawah. Akan tetapi
jumlah ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor luar seperti jumlah curah hujan
tahunan dan sebaran hujan sepanjang tahun (Sosiawan, 2010). Pada
pengamatan menghitung kadar air kering mutlak pada tanah exisol yang dilakukan
6 kali pengulangan, didapatkan hasil yaitu 18,2 %.
KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat
diambil kesimpulan bahwa:
1.
Bulk density (berat jenis suatu tanah) adalah besar
massa tanah persatuan volume, termasuk butiran padat dan ruang pori,
umumnya dinyatakan dalam gr/cm3.
2.
Dari percobaan yang telah di lakukan tentang Bulk
Density yang di ambil dari sampel tanah di kebun percobaan unja sebanyak enam
kali ulangan di dapatkan besar bulk density rata-ratanya adalah 1.41 g/cm3.
3. Hasil perhitungan mengenai TRP (Total Ruang Pori) yang telah di lakukan
di dapatkan sebesar 46.4 %. Ini menunjukkan bahwa tingkat Total Ruang Pori
dalam kategori sedang untuk tanah mineral.
4.
Kadar air tanah
merupakan perbandingan berat air yang tergantung dalam tanah dengan berat
kering tanah
- Pada
pengamatan menghitung kadar air kering mutlak pada tanah exisol yang
dilakukan 6 kali pengulangan, didapatkan hasil yaitu 18,2 %.
DAFTAR PUSTAKA
- Abramely. 2013. LAPORAN
PRAKTIKUM DDITPENGAMBILAN
CONTOH TANAH KADAR AIR LAPANG,KADAR AIR JENUH, BULK DENSITY DAN pH TANAH. Diunduh
pada http://abrarmely.blogspot.com/2013/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html,
diakses tanggal 18 November 2013
- Hardjowigeno, Sarwono. 2010. Ilmu Tanah: Jakarta
- Kartika
Sari,
Dnov .2011. Laporan tanah. Diunduh pada http://dnovkartikasari.blogspot.com/2011/05/laporan-tanah.html,
diakses pada tanggal 17 November 2013, pukul 06.30 WIB
- Subakti, Ria. 2013. Laporan Bulk
Density lengkap. Diunduh pada http://riasubakti.blogspot.com/2013/03/laporan-bulk-density-lengkap-bram.html, diakses pada tanggal 17
November 2013, pukul 06.40
- Tanggahma, Hariyati. 2013. Laporan
Lengkap Porositas. Diunduh pada http://hariyatitanggahma.blogspot.com/2013/02/laporan-lengkap-porositas.html,
diakses pada tanggal 17 November 2013, pukul 06.59
- Zulkifli. 2012. Laporan Bulk Density.
Diunduh pada http://zulkifli-2405.blogspot.com/2012/01/laporan-bulk-density.html,
diakses pada tanggal 17 November 2013, pukul 06.35 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar