Selasa, 16 Desember 2014

AGROKLIMATOLOGI (KLASIFIKASI/BENTUK AWAN)

TUGAS
AGROKLIMATOLOGI
Klasifikasi Awan Berdasarkan Ketinggian, Bentuk dan Ukuran

OLEH
SUGI NUGROHO
 D1A012011

Dosen Pengampu :
Ir. Elis Kartika, MP


PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI.A
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2013

A.    Bentuk-bentuk Awan
Bentuk awan bermacam macam tergantung dari keadaan cuaca dan ketinggiannya. Tapi bentuk utamanya ada tiga jenis yaitu :
a.              Awan berlapis-lapis dalam bahasa latin disebut stratus.
b.             Awan dengan bentuk berserat-serat disebut cirrus, Cirrus (Ci) merupakan sebutan dari awan tipis, halus dan berserabut. Kata Cirro digunakan untuk sebutan dari bentuk-bentuk awan yang selevel dengan cirrus, contohnya Cirrocumulus dan cirrostratus.
c.              Awan dengan bentuk bergumpal-gumpal disebut cumulus (ejaan Indonesia : stratus, sirus, dan kumulus).
Di daerah rendah yaitu pada ketinggian kurang dari 3.000 m yang terendah. Awan stratus menutupi puncak gunung yang tidak terlalu tinggi. Di daerah rendah tengah, awan berbentuk strato-kumulus, dan yang dekat ketinggian 3.000 m awan berbentuk kumulus. Awan besar dan tebal di daerah rendah disebut kumulo-nimbus berpotensi menjadi hujan besar, menyebabkan terjadinya guruh dan petir.
Awan pada ketinggian menengah dapat terbentuk di atas gunung yang tingginya lebih dari 3.000 m, membentuk payung di atas puncaknya. Misalnya di atas Gunung Ciremai (3.078 m), di puncak-puncak pegunungan Jaya Wijaya di Irian yang tingginya antara 4.000-5.000 m, bahkan selalu diliputi salju. Demikian juga Gunung Fuji (3.776 m) puncaknya selalu diliputi salju putih cemerlang sangat indah. Pada ketinggian menengah ini dapat terbentuk awan alto-stratus yang berderet-deret, alto kumulus, dan alto-sirus.
Bagaimana dengan awan di daerah tinggi di atas 6.000 m? Di sana terbentuk awan siro-stratus yang tampak sebagai teja di sekitar matahari atau bulan. Juga terbentuk awan siro-kumulus yang bentuknya berkeping keping terhampar luas. Juga dapat terbentuk awan sirus yang tipis bertebar seperti asap.

1.        Awan Rendah
Ini ditemukan dari dekat permukaan hingga 6.500 kaki (2.000 m) dan termasuk Stratus /Stratus genus. Ketika awan Stratus kontak dengan tanah, mereka disebut kabut , meskipun tidak semua bentuk kabut dari Stratus. Dalam pembentukan awan dari ukuran ketinggian yang termasuk dalam katgori awan rendah dengan ketinggian sekitar kurang lebih 3000 M di atas permukaan bumi di bagi menjadi beberapa bagian adalah sebagian berikut:

1.1.       Awan Stratokumulus
 Stratokumulus (Sc) ialah awan berwarna kelabu/putih yang terjadi apabila bahagian puncak awan kumulus yang terbentuk pada waktu petang menghampar dibawah songsangan suhu. Awan-awan ini terjadi pada lewat petang dan senja apabila atmosfera mula menjadi stabil. Warna kekuningan muda adalah disebabkan pantulan sinaran suria pada waktu senja. Stratokumulus juga akan boleh terjadi tanpa penghamparan awan kumulus.
Awan stratocumulus berupa lapisan awan yang terdiri dari unsur bulatan pipih/memanjang berwarna kelabu. Masing-masing unsur dapat saling menyambung. Dan dalam macam bentuknya Awan Strato Cumulus adalah awan yang berlapis-lapisaktebal agak gelap, berwarna abu-abu atau putih atau campurandari kedua-duanya, mempunyai lebar lebih dari 50

Awan Nimbostratus gelap dan mempunyai lapisan-lapisan jelas dan dikenali juga sebagai awan hujan lapisan awan yg keabu-abuan, sering gelap diiringi hujan air atau salju yg terus-menerus dan umumnya sampai ke permukaan tanah, lapisan ini cukup tebal sehingga menutupi matahari.

Awan nimbostratus berupa lapisan awan yang seragam, luas dan berwarna kelabu tua. Dan macam bentuk Awan NimboStratus adalah awan yang seperti lembaran lembaran atau lapisan-lapisan yang tebal, dengan warna abu-abudan gelap. Jenis awan ini sering menimbulkan hujan lebat,matahari akan tertutup oleh jenis awan ini. Bentuknya tidak menentu dengan pinggir compang – camping. Di Indonesia awan ini sering menimbulkan gerimis.


1.2.       Awan Stratus
Stratus ialah awan berupa cebisan kain koyak terbentuk dalam udara lembab bergelora pada paras rendah atmosfera selepas hujan. Warna kekuningan muda latar belakang adalah disebabkan oleh pantulan sinaran suria waktu senja oleh sirrostratus yang terjadi selepas aktiviti ribut petir pada waktu petang. Awan Stratus sangat rendah, tebal dan berwarna kelabu.
Awan stratus berupa awan rendah yang seragam umumnya berwarna kelabu tetapi tidak menyentuh permukaan bumi. Dan macam bentuk Awan Stratus adalah awan yang berlapis-lapis tipis denganwarna abu-abu dengan dasar hampir serba sama, dapatmenimbulkan hujan es.


1.        2. Awan Ketinggian Sedang (2000-6000 M)
Berdasarakan jarak awan sederhana tinggi Berada di ketinggian diantara 3000m sampai dengan 6000m, makanya di sebut awan mid high, karena disebut tinggi dan dapat di sebut juga awan rendah, Awan Altokumulus cirinya berkepul kepul, berlapis dan tidak rata, biasanya awan ini menandakan hari yang cerah, kalau awan Altostratus kelihatan lebih padat dan berwarna lebih gelap nampak seperti air.Awan ini dapat didasarkan manapun dari permukaan dekat sekitar 10.000 kaki (3.000 m).
Cumulus biasanya bentuk pada rentang ketinggian rendah tapi dasar akan naik ke bagian bawah kisaran menengah saat kondisi kelembaban relatif sangat rendah. Nimbostratus biasanya bentuk dari altostratus di tengah rentang ketinggian tapi dasar mungkin mereda ke kisaran rendah selama precipitaion. Kedua jenis awan dapat mencapai ketebalan yang signifikan dan kadang-kadang diklasifikasikan sebagai awan vertikal (Keluarga D), terutama di Eropa. Namun, cumulus biasa, menurut definisi, tidak sesuai dengan tingkat vertikal yang menjulang cumulus (kumulus congestus) atau paling cumulonimbus . Nimbostratus Sangat tebal dapat perkiraan cumulus menjulang, tetapi jatuh juga pendek tingkat vertikal awan cumulonimbus berkembang dengan baik.
1.1.  Awan Altocumulus
Awan altokumulus adalah n Geog tipe awan menengah yang terdiri atas gumpalan- gumpalan awan, umumnya relatif tak besar dan agak tipis, sering sekali ujung-ujung gumpalan awan itu bersambung satu dengan yang lain. Awan Alto Cumulus adalah awan yang seperti bulu dombaatau sisik ikan tetapi agak melebar 10 s/d 50 dengan warnaputih bersi, atau abu-abu atau campuran dari dua-duanya.
Awan altocumulus berupa lapisan  berwarna putih atau kelabu yang terdiri dari unsur-unsur berbentuk bulatan pipih. Dan macam bentuk Awan Alto Cumulus adalah awan yang seperti bulu dombaatau sisik ikan tetapi agak melebar 10 s/d 50 dengan warnaputih bersi, atau abu-abu atau campuran dari dua-duanya.

   2.2. Awan altostratus
Altostratus(As), awan kekelabuan (bergantung kepada ketebalan) peringkat pertengahan yang menghasilkan hujan apabila cukup tebal. Awan-awan ini terjadi dalam lapisan atmosfera stabil dan boleh menjadi tebal apabila cukup kelembapan dan penyejukan. Hujan berterusan pada waktu senja dan malam selepas aktiviti ribut petir pada lewat petang dan senja adalah disebabkan perkara ini. Awan-awan di atas terbentuk pada waktu senja dan malam hari terdahulu, mula menghilang apabila matahari terbit pada awal pagi. Awan Altostratus lebih padat, berwarna kelabu dan kelihatan seperti air.
Awan altostratus berupa awan yang nampak berserat/seragam tapi berwarna kelabu/kebiruan menutupi sebagian/seluruh langit. Dan macam bentuk Awan Alto Stratus adalah awan yang seperti lembaran-lembaranatau lapisan-lapisan jalur yang berwarna abu-abuatau kebiru-biruan. Jenis awan ini sering menimbulkan hujanmerata.
3.        Awan Tinggi
Bentuk awan tinggi antara 10.000 dan 25.000 kaki (3.000 dan 8.000 m) di daerah kutub , 16.500 dan 40.000 kaki (5.000 dan 12.000 m) di daerah beriklim sedang dan 20.000 dan 60.000 kaki (6.000 dan 18.000 m) di daerah tropis

3.1.  Awan Cirrus
Awan cirrus(Ci) ditiupkan angin timuran yang bergelora. Awan ini berwarna putih dengan pinggiran tidak jelas.Awan Sirus kelihatan seperti kapas tipis dan awan ini menunjukkan cuaca agak cerah.
Awan cirrus tampak tersusun dari serat lembut dan halus berwarna putih mengkilap bagaikan sutera. dan bentuk Awan Cirrue adalah awan putih terpisah-pisah seperti benanghalus atau pecah-pecah atau jalur-jalur sempit atau matapancing atau bulu ayam atau serabut yang berwarna putihkeperak-perakan


3.2.  Awan Cirrokumulus

Awan Cirro Cumulus adalah awan tipis putih terpisah-pisahseperti biji-bijian, sisik ikan, bulu domba yang tipis yang berwarna putih bersih.
Awan cirrocumulus adalah lapisan awan yang terdiri dari unsur kecil menyerupai butir atau biji padi-padian tanpa bayangan seperti sirrus. dan bentuk

3.3. Awan Cirrostratus
Awan Cirrostratus adalah awan tipis berbentuk seperti tirai dan menutup sebagian besar langit. Letak awan ini neh, berada di ketinggian diatas 6000 m dari permukaan bumi. Nih awan muncul, berarti menandakan bahwa ujan bakalan datang dalam 12 jam ke depan.
Awan cirrostratus tampak seperti tirai kelambu halus keputih-putihan.  dan bentuk Awan Cirro Stratus adalah awan yang transparan dengan puncak seperti serabut halus menutupi sebagian atau seluruhnya dari langit dengan warna keputih-putihan. Awan ini umumnya menimbulkan phenomena lingkaran putih disekeliling bulan atau matahari.

4        Awan Berkembang Vertical
Awan yang tinggi ke atas dapat di kelompok kan sebagai awan yang menjulang tinggi ke atas seperti awan cumulus dan awan cumulo nibus yang kira-kira tingginya kurang lebih sekitar 6 Km sampai dengan 9 Km dari permukaan bumi yang saat ini dapat di gambarkan awan sebagai berikut:
4.1.       Awan Cumulus
Pandangan jarak dekat awan Kumulus yang sedang berkembang aktif pada lewat pagi dan awal petang disebabkan pemanasan permukaan tanah dan perolakan. Awan-awan itu kelihatan seperti ‘popcorns’ dengan tepian nyata(clear outline). Warnanya putih pada puncak kerana semua gelombang sinar suria dipantulkan pada kadar yang sama. Warna gelap itu disebabkan oleh penembusan terhad sinar suria dan juga kadar serapan yang bertambah terhadap gelombang selebihnya kerana titisan air besar. Dengan kandungan kelembapan dan penaikan udara mencukupi, awan-awan ini tumbuh tinggi dan menghasilkan hujan panas. Dalam keadaan ketidak stabilan udara yang mendalam, ribut petir berlaku pada waktu petang atau lewat petang Awan Kumulus terbentuk kelompok-kelompok bulat
Awan cumulus pada umumnya mampat dan berbentuk gumpalan yang menjulang. dan bentuk Awan Cumulus adalah awan yang terpisah-pisah umumnya padat dengan batas yang jelas, berbentuk seperti bukit-bukit ,menari-menari dan bagian atasnya berbentuk seperti bunga kool



4.2. CUMULO NIMBUS 
Pemandangan jarak jauh deretan awan Kumulonimbus (Cb) . Awan-awan ini tinggi berwarna putih / gelap. Tampaknya terletak pada ketinggian kira-kira 1000 kaki manakala puncaknya boleh mencapai ketinggian melebihi 35000 kaki. Pembentukan deretan awan ini merupakan satu ciri biasa pada awal pagi Monsun Barat Daya. Kedudukan Sel-sel Cb yang begitu rapat menyebabkan awan-awan itu kelihatan bersambung. Warna kuning keemasan itu disebabkan pantulan sinar suria pagi yang sedang terbit di timur. Awan nipis berbentuk topi kelihatan diatas puncak awan Cb menunjukan kewujudan udara stabil mengalir diatas puncak awan itu (Cb). Awan-awan Cb ini kerap bergerak masuk ke pedalaman melalui kawasan pantai pada peringkat akhir Monsun Barat Daya. Apabila ketidakstabilan atmosfera mencapai lebih tinggi, awan-awan ini membawa hujan lebat dan ribut petir kepada kawasan terlibat.  
Awan cumulonimbus merupakan awan yang sangat mampat dan padat menjulang tinggi menjadi gumpalan yang besar, pada awan ini dapat mengangkut 300.000 ton air biasa juga disebut awan badai. Awan Kumulonimbus berbentuk kelompok-kelompok besar. Kelompok-kelompok yang berwarna putih dan hitam ini mempunyai bentuk dan rupa yang beranekaragam. Awan membawa hujan yang disertai dengan kilat dan petir.


menyapa...


hampir satu tahun tidak membuka blog ini.... apa kabarnya para fans ini..hahaha
semoga sehat2 saja hehehhe amin...
karena lagi di sibukkan dengan kuliah yang padat merangkak jadi susah juga ... biasalah calon orang sukses ya harus begini.. heheh

Minggu, 29 Desember 2013

MAKALAH BIOKIMIA_KARBOHIDRAT_

MAKALAH BIOKIMIA
KARBOHIDRAT
DOSEN : Dra. Hj. ARZITA, M.SI
Di susun oleh :

SUGI NUGROHO   (PRESENTATOR)                       DIA012011
WAHYUDI                                                           DIA012010
HENDRI EDWARD                                            DIA012012
DORIS OLVIARI. H                                           DIA012013
RIKI HIDSON                                                      DIA012014
NESTI KARMILA                                              DIA012015
REWIZA ENDA. P                                              DIA012016
SILVI MAILISA                                                  DIA012017
M. TAUFIK                                                          DIA012018
DEVY ISTIANI                                                    DIA010011

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI .A
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2013

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum wr.wb
Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT karena atas seizinNYA lah kami dapat menyelesaikan sebuah makalah mata kuliah Biokimia dengan pokok bahasan karbohidrat. Dalam makalah ini di bahas mengenai pengertian dari karbohidrat, klasifikasi atau macam - macam karbohidrat, fungsi karbohidrat dalam proses kehidupan serta contoh makanan yang mengandung sumber - sumber karbohidrat dan cara pengujian bahan – bahan yang mengandung malekul karbohidrat.
            Dalam menyelesaikan makalah ini tentunya kami mendapat pengarahan dan bimbingan dari dosen mata kuliah Biokimia dan bantuan dari teman – teman kelompok dua. Oleh sebab itu kami sebagai penyusun ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya atas kesediaan para pihak yang bersangkutan untuk keterlibatannya dalam menyelesaikan makalah ini.
             Shalawat beriring salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan nabi besar Muhammad Saw yang telah bekerja keras, rela berjuang bertumpah darah demi menegakkan agama islam. Semoga kita menjadi bagian dari orang – orang yang akan mendapat safaatnya kelak amien.
            Dalam makalah ini pastinya masih  banyak terdapat kekurangan – kekurangan. Baik dalam pengetikan maupun materi yang di sampaikan. Oleh sebab itu kepada pembaca sangat di harapkan kritik dan saran yang membangun kearah yang lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. terutama bagi kami sebagai penyusun.
            Akhir kata kami ucapkan terimakasih.
Wassalammualaikum Wr. Wb

                   
                                                                                                          Unja,   Maret 2013
                                                                                                                  Penyusun
                                                                                                                  Kelompok II
ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR         ………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI                        ……………………………………………………………….... ii
BAB I  PENDAHULUAN
1.1.      Latar belakang              ………………………………………………………………… 1  
1.2.      Rumusan masalah         ………………………………………………………………… 2
1.3.      Tujuan penullisan          ………………………………………………………………… 2
1.4.      Batasan Masalah           ………………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Karbohidrat ………………………………………………………………... 3
2.2 Jenis-jenis Karbohidrat  ………………………………………………………….…….. 4
2.2.1 Monosakarida                …………………………………………..……………………. 4
2.2.2 Struktur dan penamaan Monosakarida    ………………………………………………. 7
2.2.3 Disakarida                      ………………………………………………………………. 11
2.2.4 Oligosakarida                 ………………………………………...…………………….. 15
2.2.5 Polisakarida                   ……………………………………………………………….. 15
2.3 Analisa Kualitatif Karbohidrat      …………………………………………………… 18
2.3.1 Uji Molisch                    ………………………………………………………….…… 18
2.3.2 Uji Seliwanoff               ……….…………………..………………………………….. 18
2.3.3 Uji Benedict                   ……….……………………………………………………… 18
2.3.4 Uji Barfoed                    …………….………………………………………………… 19
2.3.5 Uji Iodin                        …………….……………………………………………….... 19
2.3.6 Uji Fehling                     ………………………………………………………………. 19

2.4 Sumber Karbohidrat Sehat                    ……………………………………………… 20
2.5 Fungsi karbohidrat        ……………………………………………………………….. 23
2.6 Pencernaan dan Metabolisme Karbohidrat  ………………………………………… 24  
2.7 Pengaruh Faal Karbohidrat Makanan yang Tidak Dicernakan di Usus ………….. 26
2.8 Bahan-bahan Pengganti Gula (Pemanis Buatan) ……………………………………. 27
BAB III  PENUTUP
3.1. Kesimpulan                      ……………….……………………………………………... 29
3.2. Saran                                ................................................................................................ 29
DAFTAR PUSTAKA           ……………………………………………………..……….. 30



BAB I
PENDAHULUAN
1.1.1        Latar belakang
             Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktivitas. Untuk melakukan aktivitas kita memerlukan energi. Energi yang diperlukan kita peroleh dari makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Protein dan lemak juga sebagai sumber energi bagi tubuh kita, tetapi karena sebagian besar makanan terdiri atas karbohidrat, maka karbohidratlah yang terutama merupakan sumber energi bagi tubuh. Energi yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energy matahari. Karbohidrat, dalam hal ini glukosa, dibentuk dari karbon dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun. Selanjutnya glukosa yang terjadi diubah menjadi amilum dan disimpan pada bagian lain, misalnya pada buah atau umbi. Proses pembentukan glukosa dari karbon dioksida dan air disebut fotosintesis yang secara garis besar reaksinya dapat dituliskan sebagai:
                 Description: E:\karbohidrat\B. Karbohidrat _ Rolifhartika's Blog_files\reaksi.png
              Karbohidrat dapat didefinisikan sebagai polihidroksialdehida atau polihidroksiketon serta senyawa yang menghasilkannya pada proses hidrolisis. Molekul karbohidrat terdiri atas atom-atom karbon, hidrogen, dan oksigen.
            Karbohidrat berasal dari bahasa Jerman, yaitu “Kohlenhydrate” dan dari bahasa Perancis, yaitu “Hydrate de Carbon”.Penamaan ini didasarkan atas komposisi unsur karbon yang mengikat hidrogen dan oksigen dalam perbandingan yang selalu sama seperti pada molekul air yaitu perbandingan 2 : 1. Karbohidrat memegang peranan penting dalam system biologis khususnya dalam respirasi. Karbohidrat dihasilkan oleh proses fotosintesis di dalam tanaman – tanaman berdaun hijau. Karbohidrat dapat dioksidasi menjadi energi, misalnya glukosa dalam sel jaringan manusia dan hewan. Fermentasi karbohidrat oleh khamir atau mikroba lain dapat menghasilkan CO2, alkohol, asam organik dan zat – zat organik
 Karbohidrat merupakan pusat dari metabolisme tanaman hijau dan organism fotosintetik lain yang menggunakan energi matahari untuk melakukan pembentukan karbohidrat. Karbohidrat

yang terdapat dalam bentuk pati dan gula berfungsi sebagai bahan utama energi yang dikonsumsi oleh kebanyakan organisme di muka bumi ini. Sebagai pati dan glikogen, karbohidrat berfungsi sebagai penyedia sementara glukosa. Karbohidrat dapat juga berfungsi sebagai penyangga di dalam dinding sel bakteri dan tanaman serta pada jaringan pengikat dan dinding sel organisme hewan. Karbohidrat jenis lain dapat berperan sebagai pelumas sendi kerangka, sebagai perekat diantara sel dan senyawa pemberi spesifitas biologi pada permukaan sel hewan.

2.1.1        Rumusan Masalah

a)      Apa yang di maksud dengan karbohidrat?
b)     Apa kegunaan dan manfaat karbohidrat dalam proses kehidupan mahluk hidup?
c)      Makanan apa saja yang mengandung sumber karbohidrat?
d)     Ada berapa macam – macam atau jenis dari karbohidrat?
e)      Bagaimana struktur dan cara tata nama dari karbohidrat?

2.1.2        Tujuan Penulisan
    Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan karbohidrat, kegunaan dan manfaat karbohidrat dalam proses kehidupan mahluk hidup, mengetahui apa saja makanan yang mengandung dan sebagai sumber karbohidrat, serta selain dari pada itu dengan mempelajari materi ini kita akan lebih faham segala sesuatu yang berkaitan dengan karbohidrat.
2.1.3        Batasan Masalah
            Dengan berpedoman pada rumusan masalah yang ada maka adapun batasan masalah yang diberikan adalah di dalam makalah ini hanya membahas tentang pokok bahasan karbohidrat.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian karbohidrat
             karbohidrat ('hidtat dari Karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari Bahasa yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh mahluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.

Description: E:\karbohidrat\BIOLOGI  Pengertian karbohidrat_files\1.jpg

     Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosfurus, atau sulfur.

     karbohidrat merupakan polimer alami yang dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan dan sangat dibutuhkan oleh manusia dan hewan. Karbohidrat juga merupakan sumber energi yang terdiri atas unsur-unusr C, O, dan H dengan rumus molekul Cn(H2O)n. Pada senyawa karbohidrat terdapat berbaga gugus fungsi yang diikatnya yaitu gugus fungsi keton, aldehid, dan gugus


hidroksi. Fungsi dari karbohidrat adalah sebagai sumber energi, cadangan energi serta sebagai pembentuk lemak dan protein.

     Makanan yang bergizi adalah makanan yang mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh, makanan merupakan sumber zat gizi utama yang dibutuhkan oleh tubuh. Jadi penting bagi kita untuk menjaga keseimbangan gizi yang ada dalam makanan.
Menurut fungsinya didalam tubuh, zat gizi di bagi atas 3 golongan :
Sumber zat tenaga , Sumber zat pembangun dan Sumber zat pengatur atau pelindung

Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel.

2.2 Jenis-jenis karbohidrat
     Jenis-jenis atau macam-macam karbohidrat dibedakan berdasarkan susunan molekulnya. Pada dasarnya molekul karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) dengan rumus molekul CH2O. Molekul karbohidrat ada yang tersusun dalam bentuk sederhana dan dalam bentuk kompleks. Berdasarkan susunan molekulnya, karbohidrat dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
2.2.1 Monosakarida
              Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-rantai atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai atau cincin ini secara terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH). Ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga macam monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Perbedaannya hanya terletak pada cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar atom-atom karbon. Perbedaan dalam susunan atom inilah yang menyebabkan perbedaan dalam tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga monosakarida tersebut. Monosakarida yang terdapat di alam pada umumnya terdapat dalam bentuk insomer dekstro (D). gugus hidroksil pada karbon nomor 2 terletak di sebelah kiri. Struktur kimianya dapat berupa struktur terbuka atau struktur cincin (gambar 3.1). jenis

heksosa lain yang kurang penting dalam ilmu gizi adalah manosa. Monosakarida yang mempunyai lima atom karbon disebut pentosa, seperti ribosa, xilosa, dan arabinosa.
a.      Glukosa
Glukosa, dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas di alam dalam jumlah sedikit, yaitu di dalam sayur, buah, sirup jagung, sari pohon, dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Tubuh hanya dapat menggunakan glukosa dalam bentuk D. glukosa murni yang ada di pasar biasanya diperoleh dari hasil olahan pati. Glukosa memegang peranan sangat penting dalam ilmu gizi. Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati, sukrosa, maltosa, dan laktosa pada hewan dan manusia. Dalam proses metabolisme, glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang beredar di dalam tubuh dan di dalam sel merupakan sumber energi. Dalam keadaan normal sistem saraf pusat hanya dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energi. Glikosa dalam bentuk bebas hanya terdapat dalam jumlah terbatas dalam bahan makanan. Glukosa dapat dimanfaatkan untuk diet tinggi energi. Tingkat kemanisan glukosa hanya separuh dari sukrosa, sehingga dapat digunakan lebih banyak untuk tingkat kemanisan yang sama.
 
Glukosa dapat diperoleh dari hidrolisis sukrosa (gula tebu) atau pati (amilum). Di alam
glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah. Dalam alam glukosa dihasilkan dari reaksi antara karbondioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun serta mempunyai sifat:
  • Memutar bidang polarisasi cahaya ke kanan (+52.70)
  • Dapat mereduksi larutan fehling dan membuat larutan merah bata
  • Dapat mengalami mutarotasiDapat difermentasi menghasilkan alkohol (etanol) dengan reaksi sebagai berikut: 
C6H12O6 --> 2C2H5OH + 2CO






b.      Fruktosa

Description: E:\karbohidrat\Penggolongan dan Identifikasi Karbohidrat _ Kumpulan Materi Kimia SMA_files\fructosa.gif
Fruktosa adalah suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kiri dan karenanya disebut juga levulosa. Fruktosa mempunyai rasa lebih manis dari pada gula tebu atau sukrosa. Fruktosa dapat dibedakan dari glukosa dengan pereaksi seliwanoff, yaitu larutan resorsinol (1,3 dhidroksi-benzena) dalam asam clorida. Disebut juga sebagai gula buah, dperoleh dari hdrolisis sukrosa; dan mempunyai sifat:
  • Memutar bidang polarisasi cahaya ke kiri (-92.4oC)
  • Dapat mereuksi larutan fehling dan membentuk endapan merah bat
  • Dapat difermentasi
     Fruktosa, dinamakan juga levulosa atau gula buah, adalah gula paling manis. Fruktosa mempunyai rumus kimia ang sama dengan glukosa, CHO, namun strukturnya berbeda. Susunan atom dalam fruktosa merangsang jonjot kecapan pada lidah sehingga menimbulkan rasa manis. Gula ini terutama terdapat dalam madu bersama glukosa, dalam buah, nektar bunga, dan juga didalam sayur. Sepertiga dari gula madu madu terdiri atas fruktosa. Fruktosa dapat diolah dari pati dan digunakan secara komersial sebagai pemanis. Minuman ringanbanyak menggunakan sirup jagung-tinggi-fruktosa sebagai bahan pemanis. Di dalam tubuh, fruktosa meupakan hasil pencernaan sakarosa.




c.       Galaktosa

            Description: E:\karbohidrat\Penggolongan dan Identifikasi Karbohidrat _ Kumpulan Materi Kimia SMA_files\galaktosa.GIF


     Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai sifat memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan. Pada proses oksidasi oleh asam nitrat pekat dan dalam keadaan panas galaktosa menghasilkan asam musat yang kurang larut dalam air bila dibandingkan dengan asam sakarat yang dihasilkan oleh oksidasi glukosa. Dapat diperoleh dari hidrolisis gula susu (laktosa), dan mempunyai sifat:

  • Dapat mereduksi larutan fehling membentuk endapan merah bata
  • Tidak dapat difermentasi
d.      Galaktosa
     Tidak terdapat bebas di alam seperti halnya glukosa dan fruktosa, akan tetapi terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan laktosa.

e.       Manosa
     jarang terdapat di dalam makanan. Di gurun pasir, seperti di i\Israel terdapat di dalam manna yang mereka olah untuk membuat roti

f.        Pentosa
     merupakan bagian sel-sel semua bahan makanan alami. Jumlahnya sangat kecil, sehingga tidak penting sebagai sumber energi. Ribosa dan deoksiribosa merupakan bagian asam nukleat dalam inti sel. Karena dapat disintesis oleh semua hewan, ribosa dan deoksiribosa tidak merupakan zat gizi esensial.
2.2.2 Struktur dan penamaan Monosakarida

     Glukosa adalah monosakarida dengan rumus C 6 H 12 O 6 atau H-(C = O) - (CHOH) 5-H, yang lima hidroksil (OH) kelompok tersebut diatur dalam cara tertentu di sepanjang-nya enam karbon backbone.Dalam sekilas yang terbuka-rantai bentuk, molekul glukosa memiliki terbuka (sebagai lawan siklik dan tidak bercabang tulang punggung) dari enam atom karbon, C-1 melalui C-6, di mana C-1 merupakan bagian dari kelompok aldehida H (C = O) -, dan masing-masing dari lima karbon lainnya dikenakan satu kelompok hidroksil-OH. Sisanya obligasi dari karbon tulang punggung dipenuhi oleh hidrogen atom-H. Oleh karena glukosa adalah heksosa dan aldosa , atau aldohexose .

                                    Description: E:\karbohidrat\struktur-dan-tata-nama-glukosa_files\2_002.JPG
 
NOTASI “D” DAN “L”

     Notasi D & L dilakukan karena adanya atom C dengan konfigurasi asimetris seperti pada gliseraldehida.

                                   Description: E:\karbohidrat\struktur-dan-tata-nama-glukosa_files\3.JPG

     Masing-masing dari empat karbon C-2 melalui C-5 yang kiral , artinya bahwa empat obligasi tersebut terhubung ke empat bagian yang berbeda dari molekul. Dalam D-glukosa, keempat bagian harus dalam tiga dimensi tertentu pengaturan. Yakni, ketika molekul ditarik dalam proyeksi Fischer , yang hydroxyls pada C-2, C-4, dan C-5 harus berada di sisi kanan, sementara pada C-3 harus berada di sisi kiri.
PENAMAAN
     Untuk gula dengan atom C asimetrik lebih dari 1, notasi D atau L ditentukan oleh atom C asimetrik terjauh dari gugus aldehida atau keto. Gula yang ditemui di alam adalah dalam bentuk isomer D.
                                               Description: E:\karbohidrat\struktur-dan-tata-nama-glukosa_files\4.JPG

     Gula dalam bentuk D merupakan bayangan cermin dari gula dalam bentuk L. Kedua gula tersebut memiliki nama yang sama, misalnya D-glukosa & L-glukosa.
Posisi keempat hydroxyls yang terbalik dalam diagram Fischer L-Glukosa; D- dan L- glukosa adalah dua dari 16 kemungkinan aldoheksosa 14 lainnya allose , altrose , mannose , gulose , idose , galaktosa , dan talose , masing-masing dengan dua isomer, 'D -' dan 'L -'.
                                          Description: E:\karbohidrat\struktur-dan-tata-nama-glukosa_files\5.JPG

     Pada gula yang lebih panjang, bentuk L- atau D- ditentukan dari atom karbon kiral yang paling jauh dari gugus karbonil
                                            Description: E:\karbohidrat\struktur-dan-tata-nama-glukosa_files\6.JPG

Bentuk kiral yang berbeda dari suatu gula, disebut isomer optik atau stereoisomer.
BENTUK SIKLIK
     Pentosa dan heksosa dapat membentuk struktur siklik melalui reaksi gugus keton atau aldehida dengan gugus OH dari atom C asimetrik terjauh. Glukosa membentuk hemiasetal intra-molekular sebagai hasil reaksi aldehida dari C1 & OH dari atom C5, dinamakan cincin piranosa.

                                             Description: E:\karbohidrat\struktur-dan-tata-nama-glukosa_files\7.JPG

PEMBENTUKAN HEMIASETAL & HEMIKETAL
     Aldehida dapat bereaksi dengan alkohol membentuk hemiasetal. Keton dapat bereaksi dengan alkohol membentuk hemiketal.

                                       Description: E:\karbohidrat\struktur-dan-tata-nama-glukosa_files\8.JPG

Fruktosa dapat membentuk :
w Cincin piranosa, melalui reaksi antara gugus keto atom C2 dengan OH dari C6.
w Cincin furanosa, melalui reaksi antara gugus keto atom C2 dengan OH dari C5.

                                      Description: E:\karbohidrat\struktur-dan-tata-nama-glukosa_files\9.JPG

2.2.3        DISAKARIDA
     Disakarida terdiri atas dua unit monosakarida yang terikat satu sama lain melalui reaksi kondensasi. Kedua monosakarida saling mengikat berupa ikatan glikosidik melalui satu atom oksigen (O). ikatan glukosidik ini biasanya terjadi antara atom C nomor 1 dengan atom C nomor 4 dan membentuk ikatan alfa, dengan melepaskan satu molekul air. Hanya karbohidrat yang unit monosakaridanya terikat dalam bentuk alfa yang dapat dicernakan. Disakarida dapat dipecah kembali menjadi dua molekul monosakarida melalui reaksi hidrolisis.

a.       Laktosa
     Laktosa (gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu unit glukosa dan satu unit galaktosa. Kadar laktosa pada susu sapi adalah 6,8 gram per 100 ml, sedangkan pada air susu ibu (ASI) 4,8 gram per 100 ml. banyak orang, terutama yang berkulit berwarna (termasuk orang indonesia) tidak tahan tehadap susu sapi, karena kekurangan enzim laktase yang dibentuk di dalam dinding usus dan diperlukan untuk pemecahan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Kekurangan laktase ini menyebabkan ketidaktahanan terhadap laktosa. Laktosa yang tidak dicerna tidak dapat diserap dan tetap tinggal dalam saluran pencernaan. Hal ini mempengaruhi jenis mikroorganisme yang tumbuh, yang menybabkan gejala kembung, kejang perut, dan diare. Ketidaktahanan terhadap laktosa lebih banyak terjadi pada orang tua. Laktosa adalah gula yang rasanya paling tidak manis (seperenam manis glukosa) dan lebih sukar larut daripada disakarida lain.

     Laktosa memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas pada residu glukosa. Laktosa adalah disakarida pereduksi. Selama proses pencernaan, laktosa mengalami proses hidrolisis enzimatik oleh laktase dari sel-sel mukosa usus.

Description: E:\karbohidrat\Penggolongan dan Identifikasi Karbohidrat _ Kumpulan Materi Kimia SMA_files\laktosa.jpg
 Beberapa sifat lakotsa:
·         Hidrolisis laktosa menghasilkan molekul glukosa dan galaktosa
·         Hanya terdapat pada binatang mamalia dan manusia
·         Dapat dperoleh dari hasil samping pembuatan keju
·         Bereaksi positif terhadap pereaksi fehling, benedict, dan tollens

b.       Maltosa

     Maltosa (gula malt) tidak terdapat bebas di alam. Maltosa terbentuk pada setiap pemecahan pati, seperti yang terjadi pada tumbuh-tumbuhan bila benih atau bijian berkecambah dan di dalam usus manusia pada pencernaan pati. Dalam proses berkecambah pati yang terdapat dalam padi-padian pecah menjadi maltosa, untuk kemudian diuraikan menjadi unit-unit glukosa tunggal sebagai makanan bagi benih ang sedang tumbuh. Produksi bir terjadi bila maltosa difermentasi menjadi alkohol. Bila dicernakan atau dihidrolisis, maltosa pecah menjadi dua unit glukosa.

 Beberapa sifat maltosa:
·         Hidrolisis maltosa menghasilkan 2 molekul glukosa
·         Digunakan dalam makanan bayi dan susu bubuk beragi (malted milk)
·         Bereaksi positif terhadap pereaksi fehling, benedict, dan tollens
                                  Description: E:\karbohidrat\Penggolongan dan Identifikasi Karbohidrat _ Kumpulan Materi Kimia SMA_files\maltosa.jpg
c.       Sukrosa
     Sukrosa atau sakarosa dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Secara komersial gula pasir yang 99% terdiri atas sukrosa dibuat dari kedua macam bahan makanan tersebut melalui proses penyulingan dan kristalisasi. Gula merah yang banyak digunakan di indonesia dibuat dari tebu, kelapa atau enau melalui proses penyulingan tidak sempurna. Sukrosa juga terdapat di dalam buah, sayuran, dan madu. Bila dicernakan atau dihidrolisis, sukrosa pecah menjadi satu unit glukosa dan satu unit fruktosa. Pada pembuatan sirup sebagian sukrosa (gula pasir) akan terurai menjadi glukosa dan fruktosa, yang disebut gula invert. Gula invert secara alami terdapat di dalam madu dan rasanya lebih manis daripada sukrosa.
                        Description: E:\karbohidrat\Penggolongan dan Identifikasi Karbohidrat _ Kumpulan Materi Kimia SMA_files\Sukrosa.jpg

     Sukrosa dibentuk oleh banyak tanaman tetapi tidak terdapat pada hewan tingkat tinggi. Sukrosa mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kanan. Hasil yang diperoleh dari reaksi hidrolisis adalah glukosa dan fruktosa dalam jumlah yang ekuimolekular. Sukrosa bereaks negatif terhadap pereaksi fehling, benedict, dan tollens.
d.      Trehalosa
     Seperti juga maltosa, terdiri atas dua mol glukosa dan dikenal sebagai gula ja-mur. Sebanyak 15% bagian kering jamur terdiri atas trehalosa. Trehalosa juga terdapat dalam serangga.

e.       Gula alkohol
 Gula alkohol terdapat di dalam alam dan dapat pula dibuat secara sintesis. Ada 4 jenis gula alkohol yaitu :
1.      Sorbitol
     Sorbitol terdapat di dalam beberapa jenis buah dan secara komersial dibuat dari glukosa. Enzim aldolase reduktase dapat mengubah gugus aldehida (CHO) dalam glukosa menjadi alkohol (
CH_2 OH). Sorbitol banyak digunakan dalam minuman dan makanan khusus pasien diabetes, seperti minuman ringan, selai dan kue – kue. Tingkat kemanisan sorbitol hanya 60 % bila dibandingkan denagn sukrosa, diabsorpsi lebih lambat dan diubah di dalam hati menjadi glukosa. Pengaruhnya terhadap kadar gula drah lebih kecil daripada sukrosa. Konsumsi lebih dari 50 gr sehari dapat menyebabkan diare pada pasien diabetes.
Sorbitol tidak mudah dimetabolisme oleh bakteri dalam mulut sehingga tidak mudah menimbulkan karies gigi. Oleh karena itu sorbitol banyak digunkan dalam pebuatan permen karet.

2.      Manitol dan Dulsitol
Manitol dan Dulsitol adalah alkohol yang dibuat dari monosakarida manosa dan galaktosa. Manitol terdapat di dalam nanas, asparagus, ubi jalar, dan wortel. Secara komersialo manitol diekstraksi dari sejenis rumput laut. Kedua jenis alkohol ini banyak digunakan dalam industri pangan.

3.      Inositol.
Inositol merupakan alkohol siklis yang menyerupai glukosa. Inositol terdapat dalam banyak bahan makanan, terutama dalam sekam serealia.

2.2.4        OLIGOSAKARIDA

     Oligosakarida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh monosakarida. Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarida yang terdiri atas unit-unit glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga jenis oligosakarida ini terdapat du dalam biji tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan. serta tidak dapat dipecah oleh enzim-enzim perncernaan. Fruktan adalah sekelompok oligo dan polisakarida yang terdiri atas beberapa unit fruktosa yang terikat dengan satu molekul glukosa. Fruktan terdapat di dalam serealia, bawang merah, bawang putih, dan asparagus. Fruktan tidak dicernakan secara berarti. Sebagian besar di dalam usus besar difermentasi.

2.2.5        POLISAKARIDA
     Polisakarida adalah hasil kondensasi dari > 10 unit monosakarida, contohnya pati dan dekstrin. Polisakarida juga digolongkan menjadi heksosa dan pentosa, tegantung pada jenis monosakarida yang dihasilkan ketika hidrolisis.
Jenis-jenis polisakarida
a.       Pati
      Pati dibentuk oleh homopolimer dari glukosa dengan rantai α-glikosidat, yang dikenal dengan glukosan atau glikan. Pati merupaka sumber karbohidrat paling penting dalam makanan dan ditemukan di dalam sereal, kentang, serta jenis-jenis sayuran lain. Unsur utama pati adalah amilosa(15-20%), yang merupakan struktur heliks tanpa cabang, dan amilopektin(80-85%), yang terdiri atas rantai bercabang dan tersusun atas 24-30 residu glukosa yang disatukan oleh ikatan 1 → 4 di dalam rantai tersebut dan oleh ikatan 1 → 6 pada titik cabang.
                                               Description: gambar 14.17
                          Gambar  Struktur Selulosa cenderung membentuk rantai lurus
b.      Glikogen
     Glikogen merupakan polisakarida cadangan pada tubuh hewan. Senyawa ini sering disebut sebagai pati hewan. Glikogen memiliki struktur yang jauh lebih bercabang dibandingkan amilopektin, dan memiliki sejumlah rantai yang terdiri atas 12-14 residu α-D-glukopiranosa (dalam rangkaian α[1 → 4]-glukosidat) dengan cabang yang melalui ikatan α(1 → 6) glukosidat.


                         Description: E:\karbohidrat\Penggolongan dan Identifikasi Karbohidrat _ Kumpulan Materi Kimia SMA_files\glikogen.png
c.       Inulin
     Inulin adalah pati yang ditemukan dalam umbi dan akar tanaman dahlia, artichoke, dan dendelion. Pati ini sangat mudah larut dalam air dan biasa digunakan dalam mendeteksi kecepatan filtrasi glomerulus ginjal.

d.      Dekstrin

     merupakan substansi yang terbentuk pada proses pemecahan hidrolisis pati. Dekstrin merupakan produk pertama kali terbentuk saat proses hidrolisis mencapai suatu derajat pencabangan tertentu.
e.       Selulosa
                             Description: gambar 14.15
              Gambar 14.15. Struktur Selulosa cenderung membentuk rantai lurus

     Selulosa merupakan unsur utama kerangka tumbuhan. Selulosa bersifat taklarut dan terdiri atas unit-unit ß(1 → 4) untuk membentuk rantai lurus dan panjang yang diperkuat oleh banyak mamalia, termasuk manusia, karena tidak adanya enzim yang hidrolase ikatan ß. Di dalam usus pemamah biak dan herbivora lainnya, terdapat mikroorganisme yang dapat menghidrolase ikatan ß dan dapat mengfermentasi selulosa menjadi asam lemak rantai pendek dan dapat digunakan sebagai sumber energi utama.Ini dapat terjadi juga di dalam kolon manusia, tetapi dalam derajat terbatas.

f.       Kitin
     Kitin merupakan polisaarida struktural penting pada invertebrata. Bentuk ini ditemukan dalam eksoskeleton krustasea dan insekta. Dilihat dari strukturnya, kitin terdiri atas sejumlah unit N-asetil-D-glukosamin yang disatukan oleh ikatan ß(1 → 4)-glikosidat.

g.      Glikosaminoglikan
     Glikosaminoglikan (mukopolisakarida) terdiri atas sejumlah rantai karbohidrat kompleks yang dicirikan oleh kandungan gula amino dan asam-asam uronatnya. Kalau rantai-rantai ini melekat pada molekul protein, senyawa disebut sebagai suatu proteoglikan. Glikosaminoglikan bergabung dengan unsur-unsur pembentuk struktur jaringan seperti tulang, elastin, dan kolagen. Sifatnya yang menahan air dalam jumlah besar dan mengisi ruang-sehingga menjadi bantalan atau pelumas struktur lain-dibantu oleh sejumlah besar gugus -OH dan muatan negatif pada molekul, yang mempertahankan agar rantai karbohidrat tetap saling terpisah. Contoh glikosaminoglikan adalah asam hialuronat , kondroitin sulfat , dan heparin
h.       Glikoprotein
     Glikoprotein(mukoprotein) ditemukan dalam berbagai situasi yang berbeda di dalam cairan dan jaringan, termasuk membran sel. Zat ini merupakan karbohidrat yang mengandung protein dalam jumlah beragam dan melekat sebagai rantai (tidak bercabang atau bercabang hingga 15 unit). Rantai seperti ini biasanya dinamakan rantai oligosakarida (walaupun panjang rantai dapat melebihi 10 unit). Karbohidrat yang menjadi unsur pembentuk glikoprotein.

i.         Asam Sialat
     Asam sialat merupakan derivat N- atau O-asil dari asam neuraminat. Asam neuroaminat adalah gula sembilan-karbon yang berasal dari manosamin (epimer glukosamin) dan piruvats. Asam sialat merupakan unsur pembentuk glikoprotein dan gangliosida . Gangliosida juga merupakan glikolipid.

2.3 ANALISA KUALIATIF KARBOHIDRAT
2.3.1 Uji Molisch
  • Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat.
  • Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural, sedangkan dehidrasi pentosa menghasilkan senyawa fulfural.
  • Uji positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan alpha-naftol dalam pereaksi molish.
2.3.2 Uji Seliwanoff
  • Merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang mengandung gugus keton atau disebut juga ketosa
  • Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasikan warna merah pada larutannya.
2.3.3 Uji Benedict
  • Merupakan uji umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau keton bebas
  • Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton bebas dalam suasana alkalis
  • Biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk mencegah terjadinya pengendapan CuCO3
  • Uji positif ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange atau merah bata serta adanya endapan.
2.3.4 Uji Barfoed
  • Digunakan untuk menunjukkan adanya monosakarida dalam sampel
  • Uji positif ditunjukkan dengan terbentuknya endapan merah orange
2.3.5 Uji Iodin
  • Digunakan untuk menunjukkan adanya polisakarida
  • Amilum dengan iodine dapat membentuk kompleks biru
  • Amilopektin dengan iodin akan memberi warna merah ungu
  • sedangkan dengan glikogen dan dekstrin akan membentuk warna merah coklat
2.3.6 Uji Fehling
  • Digunakan untuk menunjukkan adanya karbohidrat pereduksi (monosakarida, laktosa, maltosa, dll)
  • Uji positif ditandai dengan warna merah bata


2.4 SUMBER KARBOHIDRAT SEHAT

  1. Beras Merah Description: beras merah sumber karbohidrat 300x209 10 Sumber Karbohidrat SehatKandungan tinggi seratnya yang membuat nasi merah dianggap sebagai sumber karbohidrat yang baik dan sehat. Nasi merah juga mengandung magnesium, zat besi, vitamin B, vitamin B2, vitamin B3 dan vitamin B6. Beras merah juga bisa mnegurasi kolesterol jahat “LDL” tanpa mengurangi kolesterol baik “HDL”. Makan dua porsi atau lebih beras merah juga mengurangi resiko diabetes;
  2. Roti Gandum Description: roti gandum sumber karbohidrat 300x199 10 Sumber Karbohidrat Sehat Roti gandum adalah sumber karbohidrat sehat yang terbuat dari biji gandum. Tidak seperti roti putih, roti gandum mengandung nutrisi dari biji-bijian yang bisa mencegah penyakit jantung dan meningkatkan metabolisme tubuh;
  3. Kacang Description: kacang sumber karbohidrat 300x199 10 Sumber Karbohidrat Sehat Kacang digunakan sebagai sumber protein utama khususnya bagi pelaku diet vegetarian. Kacang-kacangan merupakan sumber karbohidrat yang sehat, mengandung tinggi serat yang membantu sistem pencernaan karena dicerna secara perlahan;
  4. Buah Berry Description: buah berry sumber karbohidrat 300x233 10 Sumber Karbohidrat SehatTingginya kadar vitamin C dan vitamin E membuat jenis buah ini termasuk dalam sumber karbohidrat sehat. Selain sumber vitamin, fitonutrien dalam buah berry juga berfungsi sebagai antioksidan yang memberikan banyak manfaat bagi tubuh

  1. Sayuran berdaun hijau Description: sayuran berdaun hijau sumber karbohidrat 10 Sumber Karbohidrat Sehat Bayam, kubis, brokoli dan semua jenis sayuran berdaun hijau merupakan sumber karbohidrat sehat dan berkalori rendah. Sayuran hijau juga mengandung kalsium dan vitamin K serta merupakan jenis karbohidrat yang direkomendasikan untuk penderita diabetes. Sayuran ini juga dikenal bisa mengurangi resiko penyakit jantung dan kanker. Nutrisi penting dalam sayuran berdaun hijau adalah vitamin C, kalium, magnesium dan asam folat;
  2. Ubi jalar                Description: ubi jalar sumber karbohidrat 300x189 10 Sumber Karbohidrat Sehat 
Ubi jalar adalah sumber karbohidrat yang sehat untuk penderita sakit maag, diabetes, masalah berat badan dan radang sendi. Nutrisi yang terkandung di dalamnya adalah serat, mangan, tembaga, potasium, zat besi, vitamin A, vitamin C dan vitamin B6. Ubi jalar juga kaya akan beta-karoten yang merupakan antoiksidan yang banyak ditemukan pada sayuran berdaun hijau;
  1. Kacang Polong Description: kacang polong sumber karbohidrat1 300x199 10 Sumber Karbohidrat Sehat Seperti halnya kacang, kacang polong juga jenis karbohidrat sehat yang proses pencernaannya lambat sehingga sangat baik dikonsumsi oleh orang yang tidak dapat memproses gula dengan baik. Kacang polong mengandung vitamin K, mangan, vitamin C dan tinggi serat

  1. Oatmeal Description: oatmeal sumber karbohidrat 300x199 10 Sumber Karbohidrat Sehat Jadikan oatmeal sebagai makanan sarapan pagi Anda. Kandungan serat larutnya bisa menurunkan kolesterol LDL, bersifat melawan kanker, memperlambat pencernaan gula pati jadi sangat baik sebagai sumber karbohidrat bagi penderita diabetes
  2. Sereal Gandum Description: sereal gandum sumber karbohidrat 300x225 10 Sumber Karbohidrat SehatSeperti halnya roti gandum, sereal gandum menyediakan sumber vitamin dan nutrisi yang bertindak sebagai sumber karbohidrat yang sehat

  1. Apel Description: apel sumber karbohidrat 300x161 10 Sumber Karbohidrat Sehat Buah apel adalah karbohidrat yang sehat dan rendah kalori. Nutrisi yang terkandung di dalamnya seperti kalsium, vitamin C, vitamin A, folat, vitamin K dan kalium. Apel sangat baik dimakan bagi penderita asma, mengurangi resiko kanker dan penyakit jantung serta menyehatkan pencernaan.
       2.5 Fungsi Karbohidrat
1.      Sumber Energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyakdi dapat di alam dan harganya relatif murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kkalori. Sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera; sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak. Seseorang yang memakan karbohidrat dalam jumlah berlebihan akan menjadi gemuk.
2.      Pemberi Rasa Manis pada Makanan
Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalag gula yang paling manis. Bila tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1, maka tingkat kemanisan fruktosa adalah 1,7; glukosa 0,7; maltosa 0,4; laktosa 0,2.
3.      Penghemat Protein
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun.
4.      Pengatur Metabolisme Lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk menyebabkan ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi. pH cairan menurun. Keadaan ini menimbulkan ketosis atau asidosis yang dapat merugikan tubuh.
5.      Membantu Pengeluaran Feses
Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara emngatur peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur peristaltik usus.
Serat makanan mencegah kegemukan, konstipasi, hemoroid, penyakit-penyakit divertikulosis, kanker usus besar, penyakiut diabetes mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan dengan kadar kolesterol darah tinggi.
Laktosa dalam susu membantu absorpsi kalsium. Laktosa lebih lama tinggal dalam saluran cerna, sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri yang menguntungkan.

2.6 Pencernaan dan Metabolisme Karbohidrat
Tujuan akhir pencernaan dan absorpsi karbohidrat adalah mengubah karbohidrat menjadi ikatan-ikatan lebih kecil, terutama berupa glukosa dan fruktosa, sehingga dapat diserap oleh pembulu darah melalui dinding usus halus. Pencernaan karbohidrat kompleks dimulai di mulut dan berakhir di usus halus.
Pencernaan karbohidrat :
1.      Mulut
Pencernaan karbohidrat dimulai di mulut. Bola makanan yang diperoleh setelah makanan dikunyah bercampurn dengan ludah yang mengandung enzim amilase (sebelumnya dikenal sebagai ptialin). Amilase  menghidrolisis pati atau amilum menjadi bentuk karbohidrat lebih sederhana, yaitu dekstrin. Bila berada di mulut cukup lama, sebagian diubah menjadi disakarida maltosa. Enzim amilase ludah bekerja paling baik pada pH ludah yang bersifat netral. Bolus yang ditelan masuk ke dalam lambung.
2.      Usus Halus
Pencernaan karbohidrat dilakukan oleh enzim-enzim disakarida yang dikeluarkan olej sel-sel mukosa usus halus bnerupa maltase, sukrase, dan laktase. Hidrolisis disakarida oleh enzim-enzim ini terjadi di dalam mikrovili dan monosakarida yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
Maltase
Maltosa                                    2 mol glukosa
Sukrase
Sakarosa                                  1 mol glukosa + 1 mol fruktosa
Laktase
Laktosa                                    1 mol glukosa + 1 mol galaktosa
Monosakarida glukosa, fruktosa, dan galaktosa kemudian diabsorpsi melalui sel epitel usus halus dan diangkut oleh sistem sirkulasi darah melalui vena porta. Bila konsentrasi monosakarida di dalam usus halus atau pada mukosa sel cukup tinggi, absorpsi dilakukan secara pasif atau fasilitatif. Tapi, bila konsentrasi turun, absorpsi dilakukan secara aktif melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan energi dari ATP dan ion natrium.
3.      Usus Besar
Dalam waktu 1-4 jam setelah selesai makan, pati nonkarbohidrat atau serat makanan dan sebagian kecil pati yang tidak dicernakan masuk ke dalam usus besar. Sisa-sisa pencernaan ini merupakan substrat potensial untuk difermentasi oleh mikroorganisma di dalam usus besar. Substrat potensial lain yang difermentasi adalah fruktosa, sorbitol, dan monomer lain yang susah dicernakan, laktosa pada mereka yang kekurangan laktase, serta rafinosa, stakiosa, verbaskosa, dan fruktan.
Produk utama fermentasi karbohidrat di dalam usus besar adalah karbondioksida, hidrogen, metan dan asam-asam lemak rantai pendek yang mudah menguap, seperti asam asetat, asam propionat dan asam butirat.

Sekilas Metabolisme Karbohidrat
Peranan utama karbohidrat di dalam tubuh adalah menyediakan glukosa bagi sel-sel tubuh, yangkemudian diubah menjadi energi. Glukosa memegang peranan sentral dalam metabolisme karbohidrat. Jaringan tertentu hanya memperoleh energi dari karbohidrat seperti sel darah merah serta sebagian besar otak dan sistem saraf.
Glukosa yang diserap dari pencernaan makanan di usus dibawa darah menuju ke seluruh sel tubuh. Dalam sitoplasma glukosa akan mengalami GLIKOLISIS yaitu peristiwa pemecahan gula hingga menjadi energi (ATP). Ada dua jalur glikolisis yaitu jalur biasa untuk aktivitas/kegiatan hidup yang biasa (normal) dengan hasil ATP terbatas, dan glikolisis jalur cepat yang dikenal dengan jalur EMBDEN MEYER-HOFF untuk menyediakan ATP cepat pada aktivitas/kegiatan kerja keras, misalnya lari cepat. Jalur cepat ini memberi hasil asam laktat yang bila terus bertambah dapat menyebabkan terjadinya ASIDOSIS LAKTAT . Asidosis ini dapat berakibat fatal terutama bagi orang yang tidak terbiasa (terlatih) beraktivitas keras. Hasil oksidasi glukosa melalui glikolisis akan dilanjutkan dalam SIKLUS KREB yang terjadi di bagian matriks mitokondria. Selanjutnya hasil siklus Kreb akan digunakan dalam SYSTEM COUPLE (FOSFORILASI OKSIDATIF) dengan menggunakan sitokrom dan berakhir dengan pemanfaatan Oksigen sebagai penangkap ion H. Kejadian tubuh kemasukan racun menyebabkan system sitokrom di-blokir oleh senyawa racun sehingga reaksi REDUKSI-OKSIDASI dalam system couple, terutama oleh Oksigen, tidak dapat berjalan.  Selanjutnya disarankan membaca materi biokimia enzim, oksidasi biologi, dan glukoneogenesis pada situs ini juga.
         2.7 Pengaruh Faal Karbohidrat Makanan Yang Tidak Dicernakan Di Usus
1.      Berat Feses
Makanan yang rendah serat menghasilkan feses yang keras dan kering yang susah dikeluarkan dan membutuhkan peningkatan tekanan saluran cerna yang luar biasa untuk mengeluarkannya. Makanan tinggi serat cenderung meningkatkan berat feses.
2.      Metabolisme Kolesterol
Data epidemologik menunjukkan bahwa konsumsi serat makanan mempunyai hubungan negatif dengan insiden penyakit jantung koroner dan batu ginjal, terutama dengan kolesterol darah. Polisakarida nonpati larut air (pektin, gum, dan sebagainya) paling berpengaruh sedangkan polisakarida nonpati yang tidak larut air hanya mempunyai pengaruh kecil terhadap kadar kolesterol. Penurunan ini terutama terlihat pada fraksi LDL (low Density Lipoprotein) yang disertai dengan penurunan kandungan kolesterol dalam hati dan lain jaringan
Pengaruh ini dikaitkan dengan metabolisme asam empedu. Asam empedu dan steorid netral disintesis dalam hati dari kolesterol, disekresi ke dalam empedu dan biasanya kembali ke hati melalui reabsorpsi dalam usus halus (siklus entero hepatik).
3.      Waktu Transit
Waktu transit makanan setelah ditelan adalah waktu yang dipelrukan makanan untyuk melalui mulut sampai ke anus. Waktu transit dalam kolon biasanya kurang lebih sepuluh kali lebih lama daripada waktu transit dari mulut ke awal kolon dan merupakan tahap utama yang mempengaruhi seluruh waktu transit makanan. Waktu transit dari mulut ke bagian awal usus besar dipengaruhi oleh pengosongan lambung dan transit dalam usus halus.
4.      Perubahan Susunan Mikroorganisme
Hubungan antara kolon dengan kekurangan serat makanan diduga karena terjadinya perubahan pada susunan mikroorganisme dalam saluran cerna. Mikroorganisme yang terbentuk menguntungkan pembentukan karsinogen yang berpengaruh terhadap terjadinya kanker. Mikroorganisme ini juga diduga mencegah atau membatasi pemecahan karsinogen yang terjadi secara normal bila serat makanan lebih tinggi.

2.8 Bahan-Bahan Pengganti Gula (Pemanis Buatan)
    Pemanis buatan digunakan untuk memberi rasa manis pada makanan. Pemanis buatan ini tidak menghasilkan energi, oleh karena itu digunakan oleh mereka yang membatasi konsumsi gulanya atau oleh pasien diabetes mellitus. Pemanis buatan yang banyak digunakan di Indonesia adalah sakarin, siklamat, dan aspartam. Daya kemanisan sakarin adalah lima ratus kali manis gula sakarosa.
Ø  Sakarin berupa Ca- atau Na-sakarin merupakan pemanis buatan yang paling lama dikenal. Sakarin merupakan senyawa benzosulfimida atau o-sulfobenzimida dengan rumus molekul C7H5NO3S.

                              O                                                        O
 



                                  N   Ca. 3½H2O                                 N   Na+
 


                              S                                                        S

                              O2                                                      O2
                                        2
Ø  Siklamat diperkenalkan ke dalam makanan dan minuman pada awal tahun 1950-an. Daya kemanisannya adalah 80 kali kemanisan sukrosa. Siklamat biasa dipakai dalam bentuk garam natrium dan asam siklamat.

                                                                         H                                                             
                                                                         N—SO2-ONa


 


Ø  Aspartam ditemukan pada tahun 1965 secara kebetulan. Aspartam adalah senyawa metil ester dipeptida yaitu L-fenilalanin-metil ester yang mempunyai daya kemanisan kurang lebih dua ratus kali kemanisan sakarosa. Struktur kimianya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

                              H    O                              O

                   H2N—C—C—NH—CH—C—O—CH3

                              CH2                  CH2                    gugus kecil
 


                              C==O
 


                              OH

                   Asam aspartat                                  Fenilalanin

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
  Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Ada tiga macam sumber karbohidrat, yang pertama adalah sumber karbohidrat yang berasal dari makanan berserat yaitu buah-buahan dan sayur-sayuran, kemudian simple karbohidrat yang didapat dari konsumsi gula dan yang terakhir adalah kompleks karbohidrat yang didapat dari nasi, kentang, jagung, roti, dan lain lain.

2. Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam 2 golongan, yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.

3. Karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida, disakarida, gula alkohol, dan oligosakarida.
4. Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida dan serat.
5. karbohidrat adalah sumber energy yang sangat penting dalam proses kehidupan mahlok hidup
6. ada beberapa cara yang dapat di gunakan dalam analisa kualitatif karbohidrat diantaranya Uji Molisch, Uji Seliwanoff, Uji Benedict, Uji Barfoed, Uji Iodin dan Uji Fehling

3.2 Saran
     Semoga apa yang telah di sampaikan dalam makalah ini dapat barmanfaat terutama dalam pengembangan pertanian di Indonesia. Sebaiknya dalam membuat makalah tentunya mencari informasi dari berbagai sumber. Agar materi yang di sampaikan dapat lebih akurat.






DAFTAR PUSTAKA

Karbohidrat-dalam-makanan-seharian-kta.html
(diakses pada tanggal 5 Maret 2013 jam 14.00 wib)
           Karbohidrat.wikipedia-indonesia.htm
(diakses pada tanggal 5 Maret 2013 jam 14.20 wib)
K. Murray, Robert, dkk. 2003. Biokimia Harper. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Makanan-yang-mengandung-karbohidrat.html
(diakses pada tanggal 6 Maret 2013 jam 15.00 wib)
Manfaat dan Efek Samping Asam Amino Taurin Dalam Minuman Berenergi dan Suplemen _ Informasi Tentang Dunia Teknologi Terkini.htm
(diakses pada tanggal 6 Maret 2013 jam 15.35 wib)
Martini, dr. Tri. “DIKTAT 1 BIOKIMIA”, Biomolekul Enzim hormone
Metabolisme-karbohidrat-15218758.htm
(diakses pada tanggal 6 maret 2013 jam 16.02 wib)
         Pengertian-dan-fungsi-karbohidrat.html
(diakses pada tanggal 6 Maret 2013 jam 16.21 wib)
         Reaksi-uji-karbohidrat-praktikum.htm
(diakses pada tanggal 6 Maret 2013 jam 16.50 wib)
         Ngili. Yohanis. 2010. Biokimia Dasar. Bandung : Rekayasa Sains