MAKALAH
BIOKIMIA
KARBOHIDRAT
DOSEN
: Dra. Hj. ARZITA, M.SI
Di
susun oleh :
SUGI NUGROHO (PRESENTATOR) DIA012011
WAHYUDI DIA012010
HENDRI EDWARD DIA012012
DORIS OLVIARI. H DIA012013
RIKI HIDSON DIA012014
NESTI KARMILA DIA012015
REWIZA ENDA. P DIA012016
SILVI MAILISA DIA012017
M. TAUFIK DIA012018
DEVY ISTIANI DIA010011
PROGRAM
STUDI AGROEKOTEKNOLOGI .A
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2013
KATA
PENGANTAR
Assalammualaikum wr.wb
Puji syukur kami
haturkan kepada Allah SWT karena atas seizinNYA lah kami dapat menyelesaikan
sebuah makalah mata kuliah Biokimia dengan pokok bahasan karbohidrat. Dalam
makalah ini di bahas mengenai pengertian dari karbohidrat, klasifikasi atau
macam - macam karbohidrat, fungsi karbohidrat dalam proses kehidupan serta
contoh makanan yang mengandung sumber - sumber karbohidrat dan cara pengujian
bahan – bahan yang mengandung malekul karbohidrat.
Dalam menyelesaikan makalah ini tentunya
kami mendapat pengarahan dan bimbingan dari dosen mata kuliah Biokimia dan
bantuan dari teman – teman kelompok dua. Oleh sebab itu kami sebagai penyusun
ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya atas kesediaan para pihak
yang bersangkutan untuk keterlibatannya dalam menyelesaikan makalah ini.
Shalawat
beriring salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan nabi besar Muhammad
Saw yang telah bekerja keras, rela berjuang bertumpah darah demi menegakkan
agama islam. Semoga kita menjadi bagian dari orang – orang yang akan mendapat
safaatnya kelak amien.
Dalam makalah ini pastinya masih banyak terdapat kekurangan – kekurangan. Baik
dalam pengetikan maupun materi yang di sampaikan. Oleh sebab itu kepada pembaca
sangat di harapkan kritik dan saran yang membangun kearah yang lebih baik.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. terutama bagi kami sebagai
penyusun.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih.
Wassalammualaikum Wr. Wb
Unja,
Maret 2013
Penyusun
Kelompok II
ii
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………....
ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang ………………………………………………………………… 1
1.2.
Rumusan masalah ………………………………………………………………… 2
1.3.
Tujuan penullisan ………………………………………………………………… 2
1.4.
Batasan Masalah ………………………………………………………………… 2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Karbohidrat ………………………………………………………………... 3
2.2 Jenis-jenis Karbohidrat ………………………………………………………….…….. 4
2.2.1
Monosakarida …………………………………………..…………………….
4
2.2.2
Struktur dan penamaan Monosakarida ……………………………………………….
7
2.2.3
Disakarida ……………………………………………………………….
11
2.2.4
Oligosakarida ………………………………………...……………………..
15
2.2.5
Polisakarida ………………………………………………………………..
15
2.3 Analisa Kualitatif Karbohidrat …………………………………………………… 18
2.3.1 Uji Molisch ………………………………………………………….…… 18
2.3.2 Uji Seliwanoff ……….…………………..………………………………….. 18
2.3.3 Uji Benedict ……….……………………………………………………… 18
2.3.4 Uji Barfoed …………….………………………………………………… 19
2.3.5 Uji Iodin …………….………………………………………………....
19
2.3.6
Uji Fehling ……………………………………………………………….
19
2.4 Sumber Karbohidrat Sehat ……………………………………………… 20
2.5 Fungsi karbohidrat ……………………………………………………………….. 23
2.6 Pencernaan dan Metabolisme
Karbohidrat …………………………………………
24
2.7 Pengaruh Faal Karbohidrat
Makanan yang Tidak Dicernakan di Usus ………….. 26
2.8 Bahan-bahan Pengganti Gula
(Pemanis Buatan) …………………………………….
27
BAB
III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ……………….……………………………………………...
29
3.2. Saran ................................................................................................
29
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………..……….. 30
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.1
Latar
belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan
aktivitas. Untuk melakukan aktivitas kita memerlukan energi. Energi yang
diperlukan kita peroleh dari makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan
makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia, yaitu karbohidrat,
protein, dan lemak. Protein dan lemak juga sebagai sumber energi bagi tubuh
kita, tetapi karena sebagian besar makanan terdiri atas karbohidrat, maka
karbohidratlah yang terutama merupakan sumber energi bagi tubuh. Energi yang
terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energy matahari.
Karbohidrat, dalam hal ini glukosa, dibentuk dari karbon dioksida dan air
dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun. Selanjutnya glukosa yang
terjadi diubah menjadi amilum dan disimpan pada bagian lain, misalnya pada buah
atau umbi. Proses pembentukan glukosa dari karbon dioksida dan air disebut
fotosintesis yang secara garis besar reaksinya dapat dituliskan sebagai:
Karbohidrat dapat didefinisikan sebagai
polihidroksialdehida atau polihidroksiketon serta senyawa yang menghasilkannya
pada proses hidrolisis. Molekul karbohidrat terdiri atas atom-atom karbon,
hidrogen, dan oksigen.
Karbohidrat
berasal dari bahasa Jerman, yaitu “Kohlenhydrate” dan dari bahasa Perancis, yaitu
“Hydrate de Carbon”.Penamaan ini didasarkan atas komposisi unsur karbon yang
mengikat hidrogen dan oksigen dalam perbandingan yang selalu sama seperti pada
molekul air yaitu perbandingan 2 : 1. Karbohidrat memegang peranan penting
dalam system biologis khususnya dalam respirasi. Karbohidrat dihasilkan oleh
proses fotosintesis di dalam tanaman – tanaman berdaun hijau. Karbohidrat dapat
dioksidasi menjadi energi, misalnya glukosa dalam sel jaringan manusia dan
hewan. Fermentasi karbohidrat oleh khamir atau mikroba lain dapat menghasilkan
CO2, alkohol, asam organik dan zat – zat organik
Karbohidrat merupakan pusat dari metabolisme
tanaman hijau dan organism fotosintetik lain yang menggunakan energi matahari
untuk melakukan pembentukan karbohidrat. Karbohidrat
yang
terdapat dalam bentuk pati dan gula berfungsi sebagai bahan utama energi yang
dikonsumsi oleh kebanyakan organisme di muka bumi ini. Sebagai pati dan
glikogen, karbohidrat berfungsi sebagai penyedia sementara glukosa. Karbohidrat
dapat juga berfungsi sebagai penyangga di dalam dinding sel bakteri dan tanaman
serta pada jaringan pengikat dan dinding sel organisme hewan. Karbohidrat jenis
lain dapat berperan sebagai pelumas sendi kerangka, sebagai perekat diantara
sel dan senyawa pemberi spesifitas biologi pada permukaan sel hewan.
2.1.1
Rumusan
Masalah
a) Apa
yang di maksud dengan karbohidrat?
b)
Apa kegunaan dan manfaat
karbohidrat dalam proses kehidupan mahluk hidup?
c) Makanan
apa saja yang mengandung sumber karbohidrat?
d) Ada
berapa macam – macam atau jenis dari karbohidrat?
e) Bagaimana
struktur dan cara tata nama dari karbohidrat?
2.1.2
Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan karbohidrat, kegunaan dan
manfaat karbohidrat dalam proses kehidupan mahluk hidup, mengetahui apa saja
makanan yang mengandung dan sebagai sumber karbohidrat, serta selain dari pada
itu dengan mempelajari materi ini kita akan lebih faham segala sesuatu yang
berkaitan dengan karbohidrat.
2.1.3
Batasan
Masalah
Dengan berpedoman pada
rumusan masalah yang ada maka adapun batasan masalah yang diberikan adalah di
dalam makalah ini hanya membahas tentang pokok bahasan karbohidrat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian karbohidrat
karbohidrat ('hidtat
dari Karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari Bahasa yunani σάκχαρον,
sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organik
yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh
mahluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan
(misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun
(misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses
fotosintesis, tumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.
Secara biokimia,
karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau
senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis.
Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan
banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk
golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n,
yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n
molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki
rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosfurus, atau sulfur.
karbohidrat merupakan polimer alami yang dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan
dan sangat dibutuhkan oleh manusia dan hewan. Karbohidrat juga merupakan sumber
energi yang terdiri atas unsur-unusr C, O, dan H dengan rumus molekul Cn(H2O)n.
Pada senyawa karbohidrat terdapat berbaga gugus fungsi yang diikatnya yaitu
gugus fungsi keton, aldehid, dan gugus
hidroksi. Fungsi dari karbohidrat adalah
sebagai sumber energi, cadangan energi serta sebagai pembentuk lemak dan
protein.
Makanan yang bergizi adalah makanan yang
mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh, makanan merupakan sumber zat
gizi utama yang dibutuhkan oleh tubuh. Jadi penting bagi kita untuk menjaga
keseimbangan gizi yang ada dalam makanan.
Menurut
fungsinya didalam tubuh, zat gizi di bagi atas 3 golongan :
Sumber
zat tenaga , Sumber zat pembangun dan Sumber zat pengatur atau pelindung
Karbohidrat menyediakan kebutuhan
dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa,
merupakan nutrien utama sel.
2.2 Jenis-jenis karbohidrat
Jenis-jenis atau macam-macam karbohidrat dibedakan berdasarkan susunan
molekulnya. Pada dasarnya molekul karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon
(C), hidrogen (H), dan oksigen (O) dengan rumus molekul CH2O.
Molekul karbohidrat ada yang tersusun dalam bentuk sederhana dan dalam bentuk
kompleks. Berdasarkan susunan molekulnya, karbohidrat dapat dibedakan menjadi 4
jenis, yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
2.2.1 Monosakarida
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai
heksosa, karena terdiri atas 6-rantai atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen
dan oksigen terikat pada rantai atau cincin ini secara terpisah atau sebagai
gugus hidroksil (OH). Ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu gizi,
yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga macam monosakarida ini
mengandung jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom karbon, 12 atom
hidrogen, dan 6 atom oksigen. Perbedaannya hanya terletak pada cara penyusunan
atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar atom-atom karbon. Perbedaan dalam
susunan atom inilah yang menyebabkan perbedaan dalam tingkat kemanisan, daya
larut, dan sifat lain ketiga monosakarida tersebut. Monosakarida yang terdapat
di alam pada umumnya terdapat dalam bentuk insomer dekstro (D). gugus hidroksil
pada karbon nomor 2 terletak di sebelah kiri. Struktur kimianya dapat berupa
struktur terbuka atau struktur cincin (gambar 3.1). jenis
heksosa
lain yang kurang penting dalam ilmu gizi adalah manosa. Monosakarida yang
mempunyai lima atom karbon disebut pentosa, seperti ribosa, xilosa, dan
arabinosa.
a. Glukosa
Glukosa,
dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas di alam dalam jumlah
sedikit, yaitu di dalam sayur, buah, sirup jagung, sari pohon, dan bersamaan
dengan fruktosa dalam madu. Tubuh hanya dapat menggunakan glukosa dalam bentuk
D. glukosa murni yang ada di pasar biasanya diperoleh dari hasil olahan pati.
Glukosa memegang peranan sangat penting dalam ilmu gizi. Glukosa merupakan
hasil akhir pencernaan pati, sukrosa, maltosa, dan laktosa pada hewan dan
manusia. Dalam proses metabolisme, glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang
beredar di dalam tubuh dan di dalam sel merupakan sumber energi. Dalam keadaan
normal sistem saraf pusat hanya dapat menggunakan glukosa sebagai sumber
energi. Glikosa dalam bentuk bebas hanya terdapat dalam jumlah terbatas dalam
bahan makanan. Glukosa dapat dimanfaatkan untuk diet tinggi energi. Tingkat
kemanisan glukosa hanya separuh dari sukrosa, sehingga dapat digunakan lebih
banyak untuk tingkat kemanisan yang sama.
Glukosa dapat diperoleh dari hidrolisis sukrosa (gula tebu) atau pati (amilum).
Di alam
glukosa terdapat dalam buah-buahan
dan madu lebah. Dalam alam glukosa dihasilkan dari reaksi antara karbondioksida
dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun serta mempunyai
sifat:
- Memutar
bidang polarisasi cahaya ke kanan (+52.70)
- Dapat
mereduksi larutan fehling dan membuat larutan merah bata
- Dapat
mengalami mutarotasiDapat difermentasi menghasilkan alkohol (etanol)
dengan reaksi sebagai berikut:
C6H12O6
--> 2C2H5OH + 2CO
b. Fruktosa
Fruktosa adalah suatu ketoheksosa
yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kiri dan karenanya disebut
juga levulosa. Fruktosa mempunyai rasa lebih manis dari pada gula tebu atau
sukrosa. Fruktosa dapat dibedakan dari glukosa dengan pereaksi seliwanoff,
yaitu larutan resorsinol (1,3 dhidroksi-benzena) dalam asam clorida. Disebut
juga sebagai gula buah, dperoleh dari hdrolisis sukrosa; dan mempunyai sifat:
- Memutar
bidang polarisasi cahaya ke kiri (-92.4oC)
- Dapat
mereuksi larutan fehling dan membentuk endapan merah bat
- Dapat
difermentasi
Fruktosa, dinamakan juga levulosa atau
gula buah, adalah gula paling manis. Fruktosa mempunyai rumus kimia ang sama
dengan glukosa, CHO, namun strukturnya berbeda. Susunan atom dalam fruktosa
merangsang jonjot kecapan pada lidah sehingga menimbulkan rasa manis. Gula ini
terutama terdapat dalam madu bersama glukosa, dalam buah, nektar bunga, dan
juga didalam sayur. Sepertiga dari gula madu madu terdiri atas fruktosa.
Fruktosa dapat diolah dari pati dan digunakan secara komersial sebagai pemanis.
Minuman ringanbanyak menggunakan sirup jagung-tinggi-fruktosa sebagai bahan
pemanis. Di dalam tubuh, fruktosa meupakan hasil pencernaan sakarosa.
c. Galaktosa
Umumnya
berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam
susu. Galaktosa mempunyai sifat memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan.
Pada proses oksidasi oleh asam nitrat pekat dan dalam keadaan panas galaktosa
menghasilkan asam musat yang kurang larut dalam air bila dibandingkan dengan
asam sakarat yang dihasilkan oleh oksidasi glukosa. Dapat diperoleh dari
hidrolisis gula susu (laktosa), dan mempunyai sifat:
- Dapat
mereduksi larutan fehling membentuk endapan merah bata
- Tidak
dapat difermentasi
d.
Galaktosa
Tidak terdapat bebas di alam seperti halnya glukosa
dan fruktosa, akan tetapi terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan
laktosa.
e.
Manosa
jarang terdapat di dalam makanan. Di gurun pasir,
seperti di i\Israel terdapat di dalam manna yang mereka olah untuk membuat roti
f.
Pentosa
merupakan bagian sel-sel semua bahan makanan alami.
Jumlahnya sangat kecil, sehingga tidak penting sebagai sumber energi. Ribosa
dan deoksiribosa merupakan bagian asam nukleat dalam inti sel. Karena dapat
disintesis oleh semua hewan, ribosa dan deoksiribosa tidak merupakan zat gizi
esensial.
2.2.2 Struktur dan penamaan
Monosakarida
Glukosa adalah monosakarida dengan rumus C 6 H 12 O 6 atau H-(C = O) - (CHOH) 5-H, yang
lima hidroksil (OH) kelompok tersebut diatur dalam cara tertentu di
sepanjang-nya enam karbon backbone.Dalam sekilas yang terbuka-rantai bentuk,
molekul glukosa memiliki terbuka (sebagai lawan siklik dan tidak bercabang
tulang punggung) dari enam atom karbon, C-1 melalui C-6, di mana C-1 merupakan
bagian dari kelompok aldehida H (C = O) -, dan masing-masing dari lima karbon
lainnya dikenakan satu kelompok hidroksil-OH. Sisanya obligasi dari karbon
tulang punggung dipenuhi oleh hidrogen atom-H. Oleh karena glukosa adalah
heksosa dan aldosa , atau aldohexose .
NOTASI “D” DAN “L”
Notasi D & L dilakukan karena
adanya atom C dengan konfigurasi asimetris seperti pada gliseraldehida.
Masing-masing
dari empat karbon C-2 melalui C-5 yang kiral , artinya bahwa empat obligasi
tersebut terhubung ke empat bagian yang berbeda dari molekul. Dalam D-glukosa,
keempat bagian harus dalam tiga dimensi tertentu pengaturan. Yakni, ketika
molekul ditarik dalam proyeksi Fischer , yang hydroxyls pada C-2, C-4, dan C-5
harus berada di sisi kanan, sementara pada C-3 harus berada di sisi kiri.
PENAMAAN
Untuk gula dengan
atom C asimetrik lebih dari 1, notasi D atau L ditentukan oleh atom C asimetrik
terjauh dari gugus aldehida atau keto. Gula yang ditemui di alam adalah dalam
bentuk isomer D.
Gula dalam bentuk
D merupakan bayangan cermin dari gula dalam bentuk L. Kedua gula tersebut
memiliki nama yang sama, misalnya D-glukosa & L-glukosa.
Posisi keempat hydroxyls yang terbalik dalam diagram Fischer
L-Glukosa; D- dan L- glukosa adalah dua dari 16 kemungkinan aldoheksosa 14
lainnya allose , altrose , mannose , gulose , idose , galaktosa , dan talose ,
masing-masing dengan dua isomer, 'D -' dan 'L -'.
Pada gula yang
lebih panjang, bentuk L- atau D- ditentukan dari atom karbon kiral yang paling
jauh dari gugus karbonil
Bentuk kiral yang berbeda dari suatu gula, disebut isomer
optik atau stereoisomer.
BENTUK SIKLIK
Pentosa dan
heksosa dapat membentuk struktur siklik melalui reaksi gugus keton atau
aldehida dengan gugus OH dari atom C asimetrik terjauh. Glukosa membentuk
hemiasetal intra-molekular sebagai hasil reaksi aldehida dari C1 & OH dari
atom C5, dinamakan cincin piranosa.
PEMBENTUKAN HEMIASETAL & HEMIKETAL
Aldehida dapat
bereaksi dengan alkohol membentuk hemiasetal. Keton dapat bereaksi dengan
alkohol membentuk hemiketal.
Fruktosa dapat membentuk :
w Cincin piranosa, melalui reaksi
antara gugus keto atom C2 dengan OH dari C6.
w Cincin furanosa, melalui reaksi
antara gugus keto atom C2 dengan OH dari C5.
2.2.3
DISAKARIDA
Disakarida terdiri atas dua unit monosakarida yang terikat satu sama
lain melalui reaksi kondensasi. Kedua monosakarida saling mengikat berupa
ikatan glikosidik melalui satu atom oksigen (O). ikatan glukosidik ini biasanya
terjadi antara atom C nomor 1 dengan atom C nomor 4 dan membentuk ikatan alfa,
dengan melepaskan satu molekul air. Hanya karbohidrat yang unit monosakaridanya
terikat dalam bentuk alfa yang dapat dicernakan. Disakarida dapat dipecah
kembali menjadi dua molekul monosakarida melalui reaksi hidrolisis.
a. Laktosa
Laktosa
(gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu unit glukosa dan
satu unit galaktosa. Kadar laktosa pada susu sapi adalah 6,8 gram per 100 ml,
sedangkan pada air susu ibu (ASI) 4,8 gram per 100 ml. banyak orang, terutama
yang berkulit berwarna (termasuk orang indonesia) tidak tahan tehadap susu
sapi, karena kekurangan enzim laktase yang dibentuk di dalam dinding usus dan
diperlukan untuk pemecahan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Kekurangan
laktase ini menyebabkan ketidaktahanan terhadap laktosa. Laktosa yang tidak
dicerna tidak dapat diserap dan tetap tinggal dalam saluran pencernaan. Hal ini
mempengaruhi jenis mikroorganisme yang tumbuh, yang menybabkan gejala kembung,
kejang perut, dan diare. Ketidaktahanan terhadap laktosa lebih banyak terjadi
pada orang tua. Laktosa adalah gula yang rasanya paling tidak manis (seperenam
manis glukosa) dan lebih sukar larut daripada disakarida lain.
Laktosa memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas pada
residu glukosa. Laktosa adalah disakarida pereduksi. Selama proses pencernaan,
laktosa mengalami proses hidrolisis enzimatik oleh laktase dari sel-sel mukosa
usus.
Beberapa sifat lakotsa:
·
Hidrolisis
laktosa menghasilkan molekul glukosa dan galaktosa
·
Hanya
terdapat pada binatang mamalia dan manusia
·
Dapat
dperoleh dari hasil samping pembuatan keju
·
Bereaksi
positif terhadap pereaksi fehling, benedict, dan tollens
b. Maltosa
Maltosa (gula malt)
tidak terdapat bebas di alam. Maltosa terbentuk pada setiap pemecahan pati,
seperti yang terjadi pada tumbuh-tumbuhan bila benih atau bijian berkecambah
dan di dalam usus manusia pada pencernaan pati. Dalam proses berkecambah pati
yang terdapat dalam padi-padian pecah menjadi maltosa, untuk kemudian diuraikan
menjadi unit-unit glukosa tunggal sebagai makanan bagi benih ang sedang tumbuh.
Produksi bir terjadi bila maltosa difermentasi menjadi alkohol. Bila dicernakan
atau dihidrolisis, maltosa pecah menjadi dua unit glukosa.
Beberapa sifat maltosa:
·
Hidrolisis
maltosa menghasilkan 2 molekul glukosa
·
Digunakan
dalam makanan bayi dan susu bubuk beragi (malted milk)
·
Bereaksi
positif terhadap pereaksi fehling, benedict, dan tollens
c. Sukrosa
Sukrosa
atau sakarosa dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Secara komersial gula
pasir yang 99% terdiri atas sukrosa dibuat dari kedua macam bahan makanan
tersebut melalui proses penyulingan dan kristalisasi. Gula merah yang banyak
digunakan di indonesia dibuat dari tebu, kelapa atau enau melalui proses
penyulingan tidak sempurna. Sukrosa juga terdapat di dalam buah, sayuran, dan
madu. Bila dicernakan atau dihidrolisis, sukrosa pecah menjadi satu unit
glukosa dan satu unit fruktosa. Pada pembuatan sirup sebagian sukrosa (gula
pasir) akan terurai menjadi glukosa dan fruktosa, yang disebut gula invert.
Gula invert secara alami terdapat di dalam madu dan rasanya lebih manis
daripada sukrosa.
Sukrosa dibentuk oleh banyak tanaman
tetapi tidak terdapat pada hewan tingkat tinggi. Sukrosa mempunyai sifat
memutar cahaya terpolarisasi ke kanan. Hasil yang diperoleh dari reaksi
hidrolisis adalah glukosa dan fruktosa dalam jumlah yang ekuimolekular. Sukrosa
bereaks negatif terhadap pereaksi fehling, benedict, dan tollens.
d. Trehalosa
Seperti juga maltosa, terdiri atas dua mol
glukosa dan dikenal sebagai gula ja-mur. Sebanyak 15% bagian kering jamur
terdiri atas trehalosa. Trehalosa juga terdapat dalam serangga.
e.
Gula
alkohol
Gula
alkohol terdapat di dalam alam dan dapat pula dibuat secara sintesis. Ada 4
jenis gula alkohol yaitu :
1.
Sorbitol
Sorbitol terdapat di dalam beberapa
jenis buah dan secara komersial dibuat dari glukosa. Enzim aldolase reduktase
dapat mengubah gugus aldehida (CHO) dalam glukosa menjadi alkohol (〖CH〗_2
OH). Sorbitol banyak digunakan dalam minuman dan makanan khusus pasien
diabetes, seperti minuman ringan, selai dan kue – kue. Tingkat kemanisan
sorbitol hanya 60 % bila dibandingkan denagn sukrosa, diabsorpsi lebih lambat
dan diubah di dalam hati menjadi glukosa. Pengaruhnya terhadap kadar gula drah
lebih kecil daripada sukrosa. Konsumsi lebih dari 50 gr sehari dapat
menyebabkan diare pada pasien diabetes.
Sorbitol tidak mudah
dimetabolisme oleh bakteri dalam mulut sehingga tidak mudah menimbulkan karies
gigi. Oleh karena itu sorbitol banyak digunkan dalam pebuatan permen karet.
2.
Manitol
dan Dulsitol
Manitol dan Dulsitol adalah alkohol yang
dibuat dari monosakarida manosa dan galaktosa. Manitol terdapat di dalam nanas,
asparagus, ubi jalar, dan wortel. Secara komersialo manitol diekstraksi dari
sejenis rumput laut. Kedua jenis alkohol ini banyak digunakan dalam industri
pangan.
3.
Inositol.
Inositol
merupakan alkohol siklis yang menyerupai glukosa. Inositol terdapat dalam
banyak bahan makanan, terutama dalam sekam serealia.
2.2.4
OLIGOSAKARIDA
Oligosakarida terdiri atas polimer
dua hingga sepuluh monosakarida. Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah
oligosakarida yang terdiri atas unit-unit glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
Ketiga jenis oligosakarida ini terdapat du dalam biji tumbuh-tumbuhan dan
kacang-kacangan. serta tidak dapat dipecah oleh enzim-enzim perncernaan.
Fruktan adalah sekelompok oligo dan polisakarida yang terdiri atas beberapa
unit fruktosa yang terikat dengan satu molekul glukosa. Fruktan terdapat di
dalam serealia, bawang merah, bawang putih, dan asparagus. Fruktan tidak
dicernakan secara berarti. Sebagian besar di dalam usus besar difermentasi.
2.2.5
POLISAKARIDA
Polisakarida adalah hasil kondensasi dari
> 10 unit monosakarida, contohnya pati dan dekstrin. Polisakarida juga
digolongkan menjadi heksosa dan pentosa, tegantung pada jenis monosakarida yang
dihasilkan ketika hidrolisis.
Jenis-jenis polisakarida
a. Pati
Pati dibentuk oleh
homopolimer dari glukosa dengan rantai α-glikosidat, yang dikenal dengan
glukosan atau glikan. Pati merupaka sumber karbohidrat paling penting dalam
makanan dan ditemukan di dalam sereal, kentang, serta jenis-jenis sayuran lain.
Unsur utama pati adalah amilosa(15-20%), yang merupakan struktur heliks tanpa
cabang, dan amilopektin(80-85%), yang terdiri atas rantai bercabang dan
tersusun atas 24-30 residu glukosa yang disatukan oleh ikatan 1 → 4 di dalam
rantai tersebut dan oleh ikatan 1 → 6 pada titik cabang.
Gambar Struktur Selulosa cenderung membentuk rantai
lurus
b. Glikogen
Glikogen merupakan polisakarida cadangan pada tubuh hewan. Senyawa ini
sering disebut sebagai pati hewan. Glikogen memiliki struktur yang jauh lebih
bercabang dibandingkan amilopektin, dan memiliki sejumlah rantai yang terdiri
atas 12-14 residu α-D-glukopiranosa (dalam rangkaian α[1 → 4]-glukosidat)
dengan cabang yang melalui ikatan α(1 → 6) glukosidat.
c. Inulin
Inulin adalah pati yang ditemukan dalam umbi dan akar tanaman dahlia,
artichoke, dan dendelion. Pati ini sangat mudah larut dalam air dan biasa
digunakan dalam mendeteksi kecepatan filtrasi glomerulus ginjal.
d. Dekstrin
merupakan substansi yang terbentuk pada proses pemecahan hidrolisis
pati. Dekstrin merupakan produk pertama kali terbentuk saat proses hidrolisis
mencapai suatu derajat pencabangan tertentu.
e. Selulosa
Gambar 14.15. Struktur Selulosa
cenderung membentuk rantai lurus
Selulosa merupakan unsur utama kerangka tumbuhan. Selulosa
bersifat taklarut dan terdiri atas unit-unit ß(1 → 4) untuk membentuk rantai
lurus dan panjang yang diperkuat oleh banyak mamalia, termasuk manusia, karena
tidak adanya enzim yang hidrolase ikatan ß. Di dalam usus pemamah biak dan
herbivora lainnya, terdapat mikroorganisme yang dapat menghidrolase ikatan ß
dan dapat mengfermentasi selulosa menjadi asam lemak rantai pendek dan dapat
digunakan sebagai sumber energi utama.Ini dapat terjadi juga di dalam kolon
manusia, tetapi dalam derajat terbatas.
f. Kitin
Kitin merupakan polisaarida struktural penting pada invertebrata. Bentuk
ini ditemukan dalam eksoskeleton krustasea dan insekta. Dilihat dari
strukturnya, kitin terdiri atas sejumlah unit N-asetil-D-glukosamin yang
disatukan oleh ikatan ß(1 → 4)-glikosidat.
g. Glikosaminoglikan
Glikosaminoglikan (mukopolisakarida) terdiri atas sejumlah rantai
karbohidrat kompleks yang dicirikan oleh kandungan gula amino dan asam-asam
uronatnya. Kalau rantai-rantai ini melekat pada molekul protein, senyawa
disebut sebagai suatu proteoglikan. Glikosaminoglikan bergabung dengan
unsur-unsur pembentuk struktur jaringan seperti tulang, elastin, dan kolagen.
Sifatnya yang menahan air dalam jumlah besar dan mengisi ruang-sehingga menjadi
bantalan atau pelumas struktur lain-dibantu oleh sejumlah besar gugus -OH dan muatan
negatif pada molekul, yang mempertahankan agar rantai karbohidrat tetap saling
terpisah. Contoh glikosaminoglikan adalah asam hialuronat , kondroitin sulfat ,
dan heparin
h. Glikoprotein
Glikoprotein(mukoprotein) ditemukan dalam berbagai situasi yang berbeda
di dalam cairan dan jaringan, termasuk membran sel. Zat ini merupakan
karbohidrat yang mengandung protein dalam jumlah beragam dan melekat sebagai
rantai (tidak bercabang atau bercabang hingga 15 unit). Rantai seperti ini
biasanya dinamakan rantai oligosakarida (walaupun panjang rantai dapat melebihi
10 unit). Karbohidrat yang menjadi unsur pembentuk glikoprotein.
i.
Asam Sialat
Asam sialat merupakan derivat N- atau O-asil dari asam neuraminat. Asam
neuroaminat adalah gula sembilan-karbon yang berasal dari manosamin (epimer
glukosamin) dan piruvats. Asam sialat merupakan unsur pembentuk glikoprotein
dan gangliosida . Gangliosida juga merupakan glikolipid.
2.3 ANALISA KUALIATIF KARBOHIDRAT
2.3.1 Uji Molisch
- Prinsip
reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat.
- Dehidrasi
heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural, sedangkan dehidrasi
pentosa menghasilkan senyawa fulfural.
- Uji
positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara
furfural atau hidroksimetil furfural dengan alpha-naftol dalam pereaksi
molish.
2.3.2 Uji Seliwanoff
- Merupakan
uji spesifik untuk karbohidrat yang mengandung gugus keton atau disebut
juga ketosa
- Jika
dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasikan warna
merah pada larutannya.
2.3.3 Uji Benedict
- Merupakan
uji umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau keton bebas
- Uji
benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh
gugus aldehid atau keton bebas dalam suasana alkalis
- Biasanya
ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk mencegah
terjadinya pengendapan CuCO3
- Uji
positif ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange atau
merah bata serta adanya endapan.
2.3.4 Uji Barfoed
- Digunakan
untuk menunjukkan adanya monosakarida dalam sampel
- Uji
positif ditunjukkan dengan terbentuknya endapan merah orange
2.3.5 Uji Iodin
- Digunakan
untuk menunjukkan adanya polisakarida
- Amilum
dengan iodine dapat membentuk kompleks biru
- Amilopektin
dengan iodin akan memberi warna merah ungu
- sedangkan
dengan glikogen dan dekstrin akan membentuk warna merah coklat
2.3.6 Uji Fehling
- Digunakan
untuk menunjukkan adanya karbohidrat pereduksi (monosakarida, laktosa,
maltosa, dll)
- Uji
positif ditandai dengan warna merah bata
2.4
SUMBER KARBOHIDRAT SEHAT
- Beras
Merah Kandungan tinggi seratnya yang
membuat nasi merah dianggap sebagai sumber karbohidrat yang baik
dan sehat. Nasi merah juga mengandung magnesium, zat besi, vitamin B,
vitamin B2, vitamin B3 dan vitamin B6. Beras merah juga bisa mnegurasi
kolesterol jahat “LDL” tanpa mengurangi kolesterol baik “HDL”. Makan dua
porsi atau lebih beras merah juga mengurangi resiko diabetes;
- Roti
Gandum Roti gandum adalah sumber
karbohidrat sehat yang terbuat dari biji gandum. Tidak seperti roti
putih, roti gandum mengandung nutrisi dari biji-bijian yang bisa mencegah
penyakit jantung dan meningkatkan metabolisme tubuh;
- Kacang Kacang digunakan sebagai
sumber protein utama khususnya bagi pelaku diet vegetarian.
Kacang-kacangan merupakan sumber karbohidrat yang sehat, mengandung
tinggi serat yang membantu sistem pencernaan karena dicerna secara
perlahan;
- Buah
Berry Tingginya kadar vitamin C dan
vitamin E membuat jenis buah ini termasuk dalam sumber karbohidrat
sehat. Selain sumber vitamin, fitonutrien dalam buah berry juga berfungsi
sebagai antioksidan yang memberikan banyak manfaat bagi tubuh
- Sayuran
berdaun hijau Bayam, kubis, brokoli dan
semua jenis sayuran berdaun hijau merupakan sumber karbohidrat
sehat dan berkalori rendah. Sayuran hijau juga mengandung kalsium dan
vitamin K serta merupakan jenis karbohidrat yang direkomendasikan untuk
penderita diabetes. Sayuran ini juga dikenal bisa mengurangi resiko
penyakit jantung dan kanker. Nutrisi penting dalam sayuran berdaun hijau
adalah vitamin C, kalium, magnesium dan asam folat;
- Ubi
jalar
Ubi jalar adalah sumber
karbohidrat yang sehat untuk penderita sakit maag, diabetes, masalah berat
badan dan radang sendi. Nutrisi yang terkandung di dalamnya adalah serat,
mangan, tembaga, potasium, zat besi, vitamin A, vitamin C dan vitamin B6. Ubi
jalar juga kaya akan beta-karoten yang merupakan antoiksidan yang banyak
ditemukan pada sayuran berdaun hijau;
- Kacang
Polong Seperti halnya kacang, kacang
polong juga jenis karbohidrat sehat yang proses pencernaannya lambat
sehingga sangat baik dikonsumsi oleh orang yang tidak dapat memproses gula
dengan baik. Kacang polong mengandung vitamin K, mangan, vitamin C dan
tinggi serat
- Oatmeal Jadikan oatmeal sebagai
makanan sarapan pagi Anda. Kandungan serat larutnya bisa menurunkan
kolesterol LDL, bersifat melawan kanker, memperlambat pencernaan gula pati
jadi sangat baik sebagai sumber karbohidrat bagi penderita diabetes
- Sereal
Gandum
Seperti halnya roti gandum,
sereal gandum menyediakan sumber vitamin dan nutrisi yang bertindak
sebagai sumber karbohidrat yang sehat
- Apel Buah apel adalah karbohidrat
yang sehat dan rendah kalori. Nutrisi yang terkandung di dalamnya seperti
kalsium, vitamin C, vitamin A, folat, vitamin K dan kalium. Apel sangat
baik dimakan bagi penderita asma, mengurangi resiko kanker dan penyakit
jantung serta menyehatkan pencernaan.
2.5 Fungsi
Karbohidrat
1.
Sumber
Energi
Fungsi utama
karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. Karbohidrat merupakan sumber
utama energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyakdi dapat di alam dan
harganya relatif murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kkalori. Sebagian
karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk
keperluan energi segera; sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan
jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan
sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak. Seseorang yang memakan
karbohidrat dalam jumlah berlebihan akan menjadi gemuk.
2.
Pemberi
Rasa Manis pada Makanan
Karbohidrat memberi
rasa manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida. Gula tidak
mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalag gula yang paling manis. Bila
tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1, maka tingkat kemanisan fruktosa
adalah 1,7; glukosa 0,7; maltosa 0,4; laktosa 0,2.
3.
Penghemat
Protein
Bila karbohidrat
makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya,
bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat
pembangun.
4.
Pengatur
Metabolisme Lemak
Karbohidrat mencegah
terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan
bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam
beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk menyebabkan ketidakseimbangan
natrium dan dehidrasi. pH cairan menurun. Keadaan ini menimbulkan ketosis atau
asidosis yang dapat merugikan tubuh.
5.
Membantu
Pengeluaran Feses
Karbohidrat membantu
pengeluaran feses dengan cara emngatur peristaltik usus dan memberi bentuk pada
feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur peristaltik usus.
Serat
makanan mencegah kegemukan, konstipasi, hemoroid, penyakit-penyakit
divertikulosis, kanker usus besar, penyakiut diabetes mellitus, dan jantung
koroner yang berkaitan dengan kadar kolesterol darah tinggi.
Laktosa
dalam susu membantu absorpsi kalsium. Laktosa lebih lama tinggal dalam saluran
cerna, sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri yang menguntungkan.
2.6
Pencernaan dan Metabolisme Karbohidrat
Tujuan
akhir pencernaan dan absorpsi karbohidrat adalah mengubah karbohidrat menjadi
ikatan-ikatan lebih kecil, terutama berupa glukosa dan fruktosa, sehingga dapat
diserap oleh pembulu darah melalui dinding usus halus. Pencernaan karbohidrat
kompleks dimulai di mulut dan berakhir di usus halus.
Pencernaan
karbohidrat :
1.
Mulut
Pencernaan
karbohidrat dimulai di mulut. Bola makanan yang diperoleh setelah makanan
dikunyah bercampurn dengan ludah yang mengandung enzim amilase (sebelumnya
dikenal sebagai ptialin). Amilase
menghidrolisis pati atau amilum menjadi bentuk karbohidrat lebih
sederhana, yaitu dekstrin. Bila berada di mulut cukup lama, sebagian diubah
menjadi disakarida maltosa. Enzim amilase ludah bekerja paling baik pada pH
ludah yang bersifat netral. Bolus yang ditelan masuk ke dalam lambung.
2.
Usus
Halus
Pencernaan
karbohidrat dilakukan oleh enzim-enzim disakarida yang dikeluarkan olej sel-sel
mukosa usus halus bnerupa maltase, sukrase, dan laktase. Hidrolisis disakarida
oleh enzim-enzim ini terjadi di dalam mikrovili dan monosakarida yang
dihasilkan adalah sebagai berikut :
Maltase
Maltosa 2 mol glukosa
Sukrase
Sakarosa 1 mol glukosa + 1 mol fruktosa
Laktase
Laktosa 1 mol glukosa + 1 mol galaktosa
Monosakarida glukosa,
fruktosa, dan galaktosa kemudian diabsorpsi melalui sel epitel usus halus dan
diangkut oleh sistem sirkulasi darah melalui vena porta. Bila konsentrasi monosakarida di dalam usus halus atau pada mukosa sel
cukup tinggi, absorpsi dilakukan secara pasif atau fasilitatif. Tapi, bila
konsentrasi turun, absorpsi dilakukan secara aktif melawan gradien konsentrasi
dengan menggunakan energi dari ATP dan ion natrium.
3.
Usus
Besar
Dalam waktu 1-4 jam
setelah selesai makan, pati nonkarbohidrat atau serat makanan dan sebagian
kecil pati yang tidak dicernakan masuk ke dalam usus besar. Sisa-sisa
pencernaan ini merupakan substrat potensial untuk difermentasi oleh
mikroorganisma di dalam usus besar. Substrat potensial lain yang difermentasi
adalah fruktosa, sorbitol, dan monomer lain yang susah dicernakan, laktosa pada
mereka yang kekurangan laktase, serta rafinosa, stakiosa, verbaskosa, dan
fruktan.
Produk
utama fermentasi karbohidrat di dalam usus besar adalah karbondioksida,
hidrogen, metan dan asam-asam lemak rantai pendek yang mudah menguap, seperti
asam asetat, asam propionat dan asam butirat.
Sekilas
Metabolisme Karbohidrat
Peranan
utama karbohidrat di dalam tubuh adalah menyediakan glukosa bagi sel-sel tubuh,
yangkemudian diubah menjadi energi. Glukosa memegang peranan sentral dalam
metabolisme karbohidrat. Jaringan tertentu hanya memperoleh energi dari
karbohidrat seperti sel darah merah serta sebagian besar otak dan sistem saraf.
Glukosa
yang diserap dari pencernaan makanan di usus dibawa darah menuju ke seluruh sel
tubuh. Dalam sitoplasma glukosa akan mengalami GLIKOLISIS yaitu peristiwa
pemecahan gula hingga menjadi energi (ATP). Ada dua jalur glikolisis yaitu
jalur biasa untuk aktivitas/kegiatan hidup yang biasa (normal) dengan hasil ATP
terbatas, dan glikolisis jalur cepat yang dikenal dengan jalur EMBDEN MEYER-HOFF
untuk menyediakan ATP cepat pada aktivitas/kegiatan kerja keras, misalnya lari
cepat. Jalur cepat ini memberi hasil asam laktat yang bila terus bertambah
dapat menyebabkan terjadinya ASIDOSIS LAKTAT . Asidosis ini dapat berakibat
fatal terutama bagi orang yang tidak terbiasa (terlatih) beraktivitas keras.
Hasil oksidasi glukosa melalui glikolisis akan dilanjutkan dalam SIKLUS KREB
yang terjadi di bagian matriks mitokondria. Selanjutnya hasil siklus Kreb akan
digunakan dalam SYSTEM COUPLE (FOSFORILASI OKSIDATIF) dengan menggunakan
sitokrom dan berakhir dengan pemanfaatan Oksigen sebagai penangkap ion H.
Kejadian tubuh kemasukan racun menyebabkan system sitokrom di-blokir oleh
senyawa racun sehingga reaksi REDUKSI-OKSIDASI dalam system couple, terutama oleh
Oksigen, tidak dapat berjalan.
Selanjutnya disarankan membaca materi biokimia enzim, oksidasi biologi,
dan glukoneogenesis pada situs ini juga.
2.7 Pengaruh Faal
Karbohidrat Makanan Yang Tidak Dicernakan Di Usus
1. Berat
Feses
Makanan
yang rendah serat menghasilkan feses yang keras dan kering yang susah
dikeluarkan dan membutuhkan peningkatan tekanan saluran cerna yang luar biasa
untuk mengeluarkannya. Makanan tinggi serat cenderung meningkatkan berat feses.
2. Metabolisme
Kolesterol
Data
epidemologik menunjukkan bahwa konsumsi serat makanan mempunyai hubungan
negatif dengan insiden penyakit jantung koroner dan batu ginjal, terutama
dengan kolesterol darah. Polisakarida nonpati larut air (pektin, gum, dan
sebagainya) paling berpengaruh sedangkan polisakarida nonpati yang tidak larut
air hanya mempunyai pengaruh kecil terhadap kadar kolesterol. Penurunan ini
terutama terlihat pada fraksi LDL (low Density Lipoprotein) yang disertai
dengan penurunan kandungan kolesterol dalam hati dan lain jaringan
Pengaruh ini dikaitkan dengan metabolisme asam empedu.
Asam empedu dan steorid netral disintesis dalam hati dari kolesterol, disekresi
ke dalam empedu dan biasanya kembali ke hati melalui reabsorpsi dalam usus
halus (siklus entero hepatik).
3. Waktu
Transit
Waktu
transit makanan setelah ditelan adalah waktu yang dipelrukan makanan untyuk
melalui mulut sampai ke anus. Waktu transit dalam kolon biasanya kurang lebih
sepuluh kali lebih lama daripada waktu transit dari mulut ke awal kolon dan
merupakan tahap utama yang mempengaruhi seluruh waktu transit makanan. Waktu
transit dari mulut ke bagian awal usus besar dipengaruhi oleh pengosongan
lambung dan transit dalam usus halus.
4. Perubahan
Susunan Mikroorganisme
Hubungan
antara kolon dengan kekurangan serat makanan diduga karena terjadinya perubahan
pada susunan mikroorganisme dalam saluran cerna. Mikroorganisme yang terbentuk
menguntungkan pembentukan karsinogen yang berpengaruh terhadap terjadinya
kanker. Mikroorganisme ini juga diduga mencegah atau membatasi pemecahan
karsinogen yang terjadi secara normal bila serat makanan lebih tinggi.
2.8
Bahan-Bahan Pengganti Gula (Pemanis Buatan)
Pemanis buatan digunakan untuk
memberi rasa manis pada makanan. Pemanis buatan ini tidak menghasilkan energi,
oleh karena itu digunakan oleh mereka yang membatasi konsumsi gulanya atau oleh
pasien diabetes mellitus. Pemanis buatan yang banyak digunakan di Indonesia
adalah sakarin, siklamat, dan aspartam. Daya kemanisan sakarin adalah lima
ratus kali manis gula sakarosa.
Ø Sakarin berupa Ca- atau Na-sakarin merupakan pemanis buatan yang
paling lama dikenal. Sakarin merupakan senyawa benzosulfimida atau o-sulfobenzimida
dengan rumus molekul C7H5NO3S.
O O
N
Ca. 3½H2O N Na+
S S
O2 O2
2
Ø Siklamat diperkenalkan ke dalam makanan dan minuman pada awal
tahun 1950-an. Daya kemanisannya adalah 80 kali kemanisan sukrosa. Siklamat
biasa dipakai dalam bentuk garam natrium dan asam siklamat.
H
N—SO2-ONa
Ø
Aspartam ditemukan pada tahun 1965 secara
kebetulan. Aspartam adalah senyawa metil ester dipeptida yaitu
L-fenilalanin-metil ester yang mempunyai daya kemanisan kurang lebih dua ratus
kali kemanisan sakarosa. Struktur kimianya dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.
H2N—C—C—NH—CH—C—O—CH3
CH2 CH2 gugus kecil
C==O
OH
Asam aspartat Fenilalanin
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Ada tiga macam sumber karbohidrat, yang pertama adalah sumber karbohidrat
yang berasal dari makanan berserat yaitu buah-buahan dan sayur-sayuran, kemudian
simple karbohidrat yang didapat dari konsumsi gula dan yang terakhir adalah
kompleks karbohidrat yang didapat dari nasi, kentang, jagung, roti, dan lain
lain.
2. Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam 2 golongan, yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.
3. Karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida, disakarida, gula alkohol,
dan oligosakarida.
4. Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida dan serat.
5. karbohidrat adalah sumber energy
yang sangat penting dalam proses kehidupan mahlok hidup
6.
ada beberapa cara yang dapat di gunakan dalam analisa kualitatif karbohidrat
diantaranya Uji Molisch, Uji Seliwanoff, Uji Benedict, Uji Barfoed, Uji Iodin
dan Uji
Fehling
3.2
Saran
Semoga apa yang telah di sampaikan dalam
makalah ini dapat barmanfaat terutama dalam pengembangan pertanian di
Indonesia. Sebaiknya dalam membuat makalah tentunya mencari informasi dari
berbagai sumber. Agar materi yang di sampaikan dapat lebih akurat.
DAFTAR
PUSTAKA
Karbohidrat-dalam-makanan-seharian-kta.html
(diakses pada tanggal 5 Maret 2013
jam 14.00 wib)
Karbohidrat.wikipedia-indonesia.htm
(diakses pada tanggal 5 Maret 2013
jam 14.20 wib)
K.
Murray, Robert, dkk. 2003. Biokimia
Harper. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Makanan-yang-mengandung-karbohidrat.html
(diakses pada tanggal 6 Maret 2013
jam 15.00 wib)
Manfaat dan Efek Samping Asam Amino Taurin Dalam
Minuman Berenergi dan Suplemen _ Informasi Tentang Dunia Teknologi Terkini.htm
(diakses pada tanggal 6 Maret 2013 jam 15.35 wib)
Martini,
dr. Tri. “DIKTAT 1 BIOKIMIA”, Biomolekul Enzim hormone
Metabolisme-karbohidrat-15218758.htm
(diakses pada tanggal 6 maret 2013 jam 16.02 wib)
Pengertian-dan-fungsi-karbohidrat.html
(diakses pada tanggal 6 Maret 2013 jam 16.21 wib)
Reaksi-uji-karbohidrat-praktikum.htm
(diakses pada tanggal 6 Maret 2013 jam 16.50 wib)
Ngili.
Yohanis. 2010. Biokimia Dasar. Bandung
: Rekayasa Sains